Panasonic Targetkan Pendapatan Rp 10 Triliun

Kompas/Lukita Grahadyarini

sebanyak 13 produk baru diluncurkan dalam dalam konferensi pers "Perubahan untuk 100 Tahun Mendatang", di Tokyo, Jepang, Kamis (24/8), menjelang peringatan 100 tahun Panasonic pada Maret 2018. Panasonic mulai menggarap pemasaran digital dan produk berbasis aplikasi digital.

TOKYO, KOMPAS - Panasonic Gobel Indonesia menargetkan pendapatan dari penjualan peralatan rumah tangga senilai Rp 10 triliun dalam kurun dua tahun ke depan. Selama ini, total pendapatan dari 10 anak usaha Panasonic di Indonesia yang bergerak di berbagai bidang mencapai Rp 14 triliun-Rp 15 triliun.

External Corporate Affair Panasonic Gobel Indonesia Ichiro Suganuma, mengemukakan, itu, di sela-sela konferensi pers "Perubahan untuk 100 Tahun Mendatang", dalam rangka peringatan 100 tahun Panasonic pada Maret 2018, di Tokyo, Jepang, Kamis (24/8). Tahun ini, Panasonic Gobel Indonesia menargetkan penjualan produk rumah tangga sebesar Rp 8 triliun atau tumbuh 12-15 persen dibandingkan tahun lalu.

Ia mengemukakan, total pendapatan dari 10 anak perusahaan Panasonic di Indonesia mencapai Rp 14 triliun hingga Rp 15 triliun per tahun. Dari jumlah itu, kontribusi pendapatan dari pasar domestik sekitar 30 persen.  Produk rumah tangga yang paling banyak dipasarkan yakni pendingin ruangan (AC) sebesar 40 persen. Selain itu , kulkas, pompa air,  teve dan mesin cuci.

Menurut Suganuma, pemasaran peralatan rumah tangga menyumbang penjualan 24 persen dari total penjualan produk-produk Panasonic. Kontribusi pasar di Indonesia saat ini sekitar 2-3 persen dari total pendapatan Panasonic sebesar Rp 900 triliun di seluruh dunia.

Menurut Managing Director Panasonic Appliance Asia Pasifik, Hiroyuki Tagishi, pihaknya mendorong pemasaran di Indonesia terus berkembang melalui peningkatan nilai tambah produk. Tahun ini, pihaknya menganggarkan  1-2 miliar yen atau sekitar Rp 240 miliar tahun ini untuk mendorong penjualan di indonesia.

Saat ini penjualan produk premium di Indonesia memang belum terlalu besar. Namun,  potensi pasar masih terbuka lebar dengan penduduk Indonesia yang berjumlah 250 juta orang," katanya.