Lebih Ringan, BMW 520d Luxury Bakal Terasa Beda
Membuka kembali frame demi frame foto sejumlah mobil yang dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show ke-25 sepekan lalu spontan membuka kembali memori tentang BMW 520d. Selubung kain yang dibuka sebagai awal peluncuran sedan BMW 520d Luxury sepintas menghadirkan kembali kenangan enam tahun silam mengendarai mobil mewah ini dari Jakarta menuju Bali.
Masih teringat betul ketika BMW 520d itu dikendarai dalam program bertajuk ”Single Tank Challenge, BMW Advanced Diesel”. Tantangannya saat itu adalah hanya satu kali isi bahan bakar Pertamina Dex sampai penuh dan disegel rapat, mobil ini siap melaju bersama empat BMW diesel seri lain (BMW X5 xDrive30d, BMW X3 xDrive20d, dan BMW X1 sDrive20d).
Dengan kapasitas bahan bakar sebanyak 70 liter, BMW 520d menjadi satu-satunya mobil yang akhirnya bisa menyentuh tanah Bali, tepatnya di daerah Negara, Kabupaten Jembrana. Padahal, apabila dilihat dari sisi kapasitas tangkinya, BMW X5 memiliki daya tampung bahan bakar sebanyak 85 liter, BMW X3 67 liter, dan BMW X1 61 liter.
Memang, target perjalanan akhirnya yang mencapai sekitar 1.200 kilometer itu adalah kawasan wisata Seminyak. Teringat betul, BMW X5 terpaksa harus mengisi kembali saat tiba di Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur. Sementara BMW X1 harus mengisi bahan bakar di Wlingi, Pasuruan, dan BMW X3 di Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Konsep eco drive sekaligus ”belajar” mengemudi dengan tata aturan kelas internasional seakan membuat seluruh jurnalis diajak memacu kendaraan secara terukur. Bersama ahli yang dipercaya BMW, Gerry Nasution, tak hanya sekadar teknik memegang kemudi, tetapi juga cara menyalip kendaraan hingga cara menginjak pedal gas dan rem. Perilaku mengemudi dalam mengendarai pun perlu didukung kuat dengan cara memanfaatkan fasilitas kendaraan, seperti penggunaan penyejuk udara (AC), audio, dan lampu. Semua itu sangat berperan besar dan ikut berkontribusi dalam penghematan bahan bakar.
”Ya, perjalanan panjang Jakarta-Bali itu memang sangat mengesankan banyak jurnalis. Namun, selain dirakit di Indonesia, BMW 520d Luxury ini sudah mengalami regenerasi perubahan sangat signifikan,” kata Jodie O’tania, Corporate Communication Department Head BMW Group Indonesia, saat awal pembukaan GIIAS, 10 Agustus lalu.
Apa bedanya? Berbagai catatan enam tahun silam pun dibuka kembali. BMW 520d terdahulu yang dirancang secara completely build up (CBU) atau impor secara utuh memiliki mesin berkapasitas 2.0 Liter (1.995 cc). Mesin ini sanggup menghasilkan tenaga maksimum 184 Hp pada putaran mesin 4.000 rpm serta torsi maksimum 380 Nm mulai dari 1.750 rpm hingga 2.750 rpm. Kecepatan maksimumnya 225 kilometer per jam. Konsumsi bahan bakarnya diklaim 1 liter untuk menempuh perjalanan sejauh 19,2 kilometer dan kadar gas CO2 hanya 137 gram per kilometer.
Sementara, All-New BMW 520d Luxury Line menggunakan mesin diesel 2.0 Liter BMW TwinPower Turbo 4-silinder. Mesin ini menyemburkan tenaga maksimum 190 Hp dan torsi maksimum 400 Nm. Kendaraan ini melaju dari 0 hingga 100 kilometer per jam dalam waktu 7,5 detik dan mencapai kecepatan maksimal 235 kilometer per jam.
Turun 100 kilogram
Selain itu, berat sedan ini juga turun 100 kilogram, koefisien drag turun menjadi 0,22, kemudian chasis dan sistem pengereman diperbarui. All-New BMW 520d Luxury Line juga dilengkapi BMW Display Key, sistem iDrive 6.0 terbaru, dan baluran elegan interior bernuansa ”Luxury”.
Sedan mewah yang dirakit secara lokal di Indonesia ini dirancang dengan performa dan efisiensi sheer driving pleasure. Dilengkapi teknologi diesel yang efisien, All-New BMW 520d Luxury Line kini melengkapi seri BMW yang baru diluncurkan pada Juli 2017. Kehadiran varian diesel ini memberikan pilihan lebih bagi konsumen setia BMW.
Dengan performa yang sudah ditingkatkan dari generasi sebelumnya, All-new BMW 520d Luxury Line dibanderol Rp 1,09 miliar (off the road). Varian diesel ini melengkapi varian BMW Seri 5 generasi ketujuh (G30) yang bermesin bensin dan lebih dulu diluncurkan, yakni BMW 530i Luxury Line rakitan Indonesia yang dibanderol Rp 1,14 miliar (off the road) dan varian BMW 530i M Sport seharga Rp 1,37 miliar (off the road).
Bicara semakin besarnya tenaga yang dihasilkan dan ringannya berat BMW 520d Luxury Line ini, tantangan yang mungkin akan diambil dalam menguji perjalanan jauh, misalnya Jakarta-Bali, tentulah sangat terbuka. Namun, semua itu tetap kembali pula pada perilaku cara berkendara. Semakin banyak infrastruktur jalan tol yang mulai tersedia, bisa saja sangat menggoda untuk menikmati performa mobil ini tanpa kendali yang terukur. (OSA)