Aryo Wisanggeni Genthong, C Wahyu Haryo PS, dan Priyombodo dari Kuala Lumpur, Malaysia.
·3 menit baca
Di Grup B, Indonesia lolos ke semifinal bersama Thailand yang menjadi juara grup. Ketika menghadapi Vietnam pada jam yang sama, kemarin, Thailand menang 3-0. Thailand selanjutnya akan menghadapi peringkat kedua Grup A, Myanmar, di semifinal.
Laga kontra Malaysia menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk membalas kekalahan pada ajang kualifikasi Piala Asia U-23 2018, pertengahan Juli lalu. Saat itu, Indonesia kalah telak 0-3 dari Malaysia. Tidak hanya itu, Malaysia juga pernah mengalahkan Indonesia pada final SEA Games 2011 di Jakarta.
Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla meminta para pemain untuk lebih menikmati permainan dalam laga melawan Malaysia yang diperkirakan memiliki tensi tinggi itu. ”Berikan hiburan dan permainan yang terbaik bagi pendukung dan bagi bangsa Indonesia. Itu saja,” kata pelatih asal Spanyol itu.
Keberhasilan lolos ke semifinal tidak boleh membuat tim Garuda terlalu lama larut dalam euforia. Setelah jeda istirahat pada hari ini, Sabtu esok timnas harus menghadapi tuan rumah Malaysia yang akan mendapat dukungan kuat dari suporternya. Namun, Indonesia juga memiliki suporter yang cukup banyak di Kuala Lumpur.
Mendominasi
Saat melawan Kamboja, hampir sepanjang laga Hansamu Yama dan kawan-kawan mendominasi laga dan bermain menekan. Namun, serangan yang dilancarkan tim Garuda dari berbagai lini di babak pertama sulit menembus pertahanan Kamboja yang sangat solid.
Petaka bagi Kamboja datang saat bek Choum Pisa diusir ke luar lapangan setelah diganjar kartu kuning kedua, saat babak pertama memasuki waktu tambahan. Peluang untuk memenangi laga kian terbuka bagi Indonesia saat Kamboja harus bermain dengan 10 pemain.
Memasuki babak kedua, Indonesia mengganti gelandang serang Osvaldo Ardiles Haay dengan Febri Hariyadi. Pada menit ke-53, Indonesia menambah daya gedor serangan dengan mengganti bek Ricky Fajrin Saputra dengan penyerang Ezra Harm Ruud Walian. Pergantian itu berbuah manis saat tiga menit kemudian Ezra membobol gawang Kamboja yang dijaga kiper Keo Soksela. Itu merupakan gol perdana Ezra di SEA Games.
Keunggulan Indonesia kian sempurna saat Febri mencetak gol lewat tendangan keras dari jarak jauh pada menit ke-69.
Ternodai
Penampilan heroik tim Garuda itu sayangnya dinodai sikap tidak terpuji pemain yang memprovokasi perkelahian di akhir laga. Bermain dalam tensi yang tinggi, pelanggaran ringan di waktu tambahan babak kedua itu justru memicu keributan antarpemain. Pihak ofisial Kamboja juga tersulut emosinya saat penyerang Indonesia, Marinus Maryanto Wanewar, memprovokasi dengan melakukan tindakan tidak terpuji.
Milla menyayangkan tindakan para pemain yang tidak sportif ini. ”Saya meminta maaf atas apa yang dilakukan Marinus di akhir laga. Saya sedih dengan apa yang dilakukannya. Seharusnya pemain timnas bisa memberi citra bagus dari negaranya,” katanya.
Pelatih Kamboja Vasconcellos Andrade Vitorino juga menyayangkan tindakan Marinus yang dinilainya menjadi pemicu keributan di akhir laga. Menurut dia, kubu Indonesia perlu melakukan sesuatu untuk mendisiplinkan dan mendidik Marinus agar tidak menunjukkan sikap yang tidak terpuji.