Karnaval kemerdekaan dengan mengambil tema ”Nyalakan Api Semangat Kerja Bersama” ini merupakan rangkaian akhir dari acara peringatan Hari Ulang Tahun Ke-72 Kemerdekaan Indonesia. Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Ny Iriana Joko Widodo hadir dan ikut dalam karnaval.
Sebelumnya, karnaval kemerdekaan digelar di Kalimantan Barat dan Sumatera Utara. Tahun ini, Kota Bandung ditetapkan sebagai tempat penyelenggaraan karena dikenal sebagai kota kreatif dengan banyak inovasi.
Karnaval dimulai dari depan Gedung Sate menuju Jalan Ir Djuanda, Jalan Merdeka, lalu ke Taman Vanda. Selanjutnya rangkaian karnaval menuju Alun-alun Masjid Raya, Jalan Asia Afrika. Karnaval yang digelar mulai pukul 14.00 itu terus dipadati penonton hingga akhir acara sekitar pukul 17.15.
Seusai acara, Menteri Sekretaris Negara Pratikno meyakini Indonesia memiliki basis kultural yang luar biasa. ”Basis kultural ini modal untuk masyarakat kita. Ini bisa dipakai untuk membangun kekuatan sosial, salah satunya memperkuat toleransi antarwarga,” kata Pratikno.
Menteri Pariwisata Arief Yahya terharu dengan antusias masyarakat merayakan keberagaman dalam acara ini. Menurut dia, Indonesia kaya dengan budaya, dan masyarakat dengan bangga memperlihatkan hal itu. Ke depan, Arief berharap sukses ini terus dipelihara. Selain bisa menguatkan rasa cinta dan persatuan pada bangsa, karnaval ini juga memiliki daya tarik kuat menarik wisatawan asing dan lokal.
Sedikitnya 30.000 orang tumpah ruah di jalanan Kota Bandung. Warga rela berdiri di bawah terik matahari melihat atraksi 13 provinsi, 20 kota/kabupaten di Jabar, dan 43 komunitas kreatif di seluruh Indonesia.
Komunitas penyelenggara festival dunia juga ikut. Misalnya, perwakilan Jember Fashion Carnaval (JFC), Solo Batik Carnival, dan Tomohon International Flower Festival.
Penggagas JFC, Dynand Fariz, menjelaskan, pihaknya mengusung tema utama ”Victory-Unity in Diversity”, didedikasikan bagi Bhinneka Tunggal Ika, menyatukan perbedaan di Indonesia.
Menurut Dynand, total ada 13 kostum yang ditampilkan dalam karnaval ini. Kostum-kostum itu telah berkeliling dunia dan mengharumkan Indonesia di ajang internasional.
Danumiharja (35), warga Suci, Kecamatan Padasuka, Kota Bandung, menilai, banyak sajian penuh keberagaman membuatnya semakin bangga dengan Indonesia. Dia semakin yakin, apabila perbedaan itu ditampilkan dan terus dipelihara, semuanya bisa menjadi semangat untuk hidup dan berkarya lebih baik. ”Kalau semua perbedaan dirayakan dengan gembira seperti ini, Indonesia pasti damai,” katanya. (NDY/BKY/SEM/CHE)