JAKARTA , KOMPAS — Menikmati gemerlap kota Jakarta dari ketinggian menjadi salah satu daya tarik wisata malam di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Namun, untuk dapat menikmati keindahan tersebut, pengunjung harus rela antre berjam-jam agar bisa sampai ke pelataran puncak Monas.
Loket masuk menuju Tugu Monas sudah mulai dibuka pukul 19.00. Namun, jika sedang ramai pengunjung, loket dibuka pukul 18.30. Loket ini melayani wisata malam di Tugu Monas hingga pukul 21.00. Cukup dengan membayar Rp 15.000, pengunjung dapat menikmati wisata di puncak Monas.
Berdasarkan pantauan Kompas, antrean loket tidak begitu ramai pada pukul 19.00. Hanya ada 10 orang yang mengantre. Setelah membeli tiket, pengunjung masuk melewati lorong dan muncul di pelataran bawah Monas. Dari pelataran bawah Monas berukuran 45 meter × 45 meter, sudah tampak ratusan orang yang mengantre untuk menuju puncak Monas.
Beberapa pengunjung tampak bersabar menunggu antrean. Ada yang sambil menggendong bayinya, ada pula yang mengantre sambil berswafoto. Adapun pengunjung yang kelelahan biasanya duduk di ubin yang masih berada dalam barisan antrean.
”Kalau malam hari kami batasi jumlah pengunjung yang bisa naik ke puncak Monas hanya 600-700 orang. Waktunya dari pukul 19.00 hingga sekitar pukul 22.00,” ujar Nursamin dari Humas Kantor Pengelola Kawasan Monas.
Menurut Nursamin, pembatasan jumlah orang tersebut terkait dengan perhitungan antrean dan durasi naik turun lift. Ia memperhitungkan, dalam waktu sekitar tiga jam dan kapasitas lift yang hanya mampu menampung lebih kurang 10 orang, hanya 600-700 orang yang mampu diantar ke puncak pelataran Monas.
”Lift membutuhkan waktu sekitar tiga menit untuk mengantar pengunjung ke puncak. Kapasitas lift hanya memuat 800 kilogram atau setara dengan 10 orang dewasa. Jadi, pengunjungnya kami batasi,” tuturnya.
Nursamin menyebutkan, rata-rata seorang pengunjung antre selama 1-2 jam agar bisa ke puncak pelataran Monas. Di puncak pelataran Monas, biasanya pengunjung melihat-lihat pemandangan selama 10-15 menit. Dengan pelataran puncak berukuran 11 meter x 11 meter, pelataran tersebut dapat menampung sekitar 60 pengunjung.
Gemerlap lampu
Sesampainya di puncak pelataran Monas, pengunjung dapat menikmati keindahan lampu kota Jakarta dari ketinggian lebih kurang 115 meter. Di setiap sudut pelataran terdapat empat teropong yang dapat digunakan pengunjung untuk melihat kota Jakarta dengan lebih jelas.
Salah satu pemandangan paling menarik adalah kubah Masjid Istiqlal yang bercahaya di sebelah timur laut Monas. Kemudian, rangkaian cahaya lampu dari gedung-gedung kementerian di Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, juga dapat dinikmati oleh pengunjung dari ketinggian.
Di puncak pelataran, kondisi angin cukup kencang dan pengunjung disarankan untuk mengenakan jaket ketika berada di atas. Selain itu, pengunjung sebaiknya mengeluarkan telepon seluler (ponsel) dari balik terali pelataran untuk mengurangi risiko ponsel jatuh.
Wandri (35), seorang pengunjung, mengatakan, dirinya antre sekitar 2 jam untuk sampai ke puncak pelataran Monas. Ia mengajak dua anak dan keponakannya untuk menikmati wisata malam di puncak Monas.
”Saya bawa dua anak saya untuk memberikan pengalaman baru kepada mereka. Sebelumnya saya pernah ke puncak Monas, tetapi ketika siang. Kalau malam, baru pertama kali dan pemandangannya lebih indah,” ucap Wandri.
Widiya (21), pengunjung lainnya, menyebutkan, mengunjungi puncak Monas pada malam hari menjadi salah satu pengalaman baru yang dirasakannya. ”Saya tadi mengantre sekitar 1 jam dan tidak sia-sia. Akhirnya saya bisa melihat lampu kota dari puncak Monas dan ternyata pemandangannya sangat bagus,” ujar Widiya. (DD05)