logo Kompas.id
UtamaTelkom 1 dan Arah Antena yang ...
Iklan

Telkom 1 dan Arah Antena yang Berubah

Oleh
M ZAID WAHYUDI
· 2 menit baca

Satelit Telkom 1 diluncurkan dari Bandar Antariksa Guyana, Kourou, Guyana-Perancis, 12 Agustus 1999. Satelit yang ditempatkan di orbit geostasioner di atas Selat Karimata itu menggantikan Satelit B2R.Telkom 1 menandai pengelolaan kembali satelit oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (PT Telkom), setelah pengelolaan satelit Palapa ke Satelindo. Meski dirancang beroperasi 15 tahun, sampai pertengahan Agustus 2017, Telkom 1 masih bekerja, diharapkan berfungsi sampai 2022, hingga diganti satelit Telkom 4.Saat diluncurkan, satelit senilai 200 juta dollar AS, setara Rp 1,32 triliun (kurs Agustus 1999, Rp 6.600 per dollar AS) itu jadi tulang punggung telekomunikasi Indonesia. Di masa itu industri telekomunikasi tumbuh pesat.Perusahaan penyiaran dan televisi kabel tumbuh, demikian pula kebutuhan internet. Di sisi lain, industri perbankan di fase pemulihan setelah krisis moneter 1998.Namun, Jumat (25/8), satelit buatan Lockheed Martin, AS, itu bermasalah. "Anomali kinerja satelit dipicu pergeseran pointing (arah) antena satelit," kata Asisten Wakil Direktur Komunikasi Eksternal PT Telkom Pujo Pramono.Perubahan arah antena satelit dinilai Wicak Soegijoko, praktisi industri satelit Indonesia dan pernah bekerja di produsen satelit Palapa, Hughes Space and Communications, AS, amat jarang terjadi. Namun, perubahan arah antena bisa terjadi. Itu dipicu pengaruh gaya, angin Matahari, perubahan gravitasi Bumi, dan gangguan cuaca antariksa."Debu meteor bisa merusak antena satelit," kata dosen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Achmad Affandi.Antena satelit berperan vital, menerima dan memancarkan informasi dari stasiun Bumi. Sedikit bergeser, cakupan antena di Bumi bisa bergeser amat jauh karena satelit di ketinggian 36.000 kilometer.Dampaknya, layanan Telkom 1 terganggu. Kini ada 63 pelanggan Telkom 1, dan 8 di antaranya ialah perusahaan penyedia layanan very small aperture terminal (VSAT) yang menyediakan stasiun penerima sinyal satelit dengan parabola.Dampak terbesar dialami industri perbankan yang menyewa jasa dari VSAT. Selain butuh layanan andal, perlu banyak antena untuk mengirim dan menerima layanan VSAT.Untuk itu, Telkom memindahkan layanan dari Telkom 1 ke sejumlah satelit, termasuk Telkom 2 dan Telkom 3S, beberapa jam seusai gangguan. Ada 15.000 antena harus diatur ulang.Besarnya peran satelit dalam layanan publik membuat mitigasi layanan satelit perlu dirancang lebih baik. Batasan waktu, biaya, dan layanan perlu dipertimbangkan.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000