AMBON, KOMPAS — Kapal Motor Yora 03, kapal ikan yang membawa 15 awak kapal dari Ambon, Maluku, dilaporkan hilang kontak sejak Sabtu (26/8). Hingga Rabu malam, pencarian menggunakan pesawat dalam dua hari ini belum membuahkan hasil. Pencarian akan dilanjutkan Kamis ini.
Pemilik kapal, Yonas Yora, di Ambon, Rabu, mengatakan, kapal pencari ikan cakalang itu keluar dari Ambon pada Kamis (24/8) pekan lalu menuju Laut Seram, perairan antara Maluku dan Maluku Utara. Kapal berukuran 30 gros ton (GT) itu dinakhodai Ishak Tohatta (50). Kontak terakhir Yonas dengan awak kapal pada Sabtu dini hari.
Tidak ada kabar hingga Minggu siang, pihak keluarga akhirnya melaporkan hal itu ke kantor Search and Rescue (SAR) Ambon. Yonas menduga, kapal berbahan fiber buatan tahun 1995 itu mengalami kerusakan mesin sehingga hilang kendali dan terbawa angin. Saat bersamaan, angin kencang melanda perairan Laut Seram dan sekitarnya.
Bekal yang dibawa dalam pelayaran hanya cukup untuk satu minggu atau habis pada Kamis hari ini. Rabu malam, keluarga menggelar doa bersama untuk keselamatan para awak kapal. ”Kami berharap mereka semua selamat. Mereka berpengalaman melaut bertahun-tahun. Nakhodanya puluhan tahun membawa kapal itu,” kata Yonas.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Pattimura Kolonel (Pnb) Aldrin Petrus Mongan mengatakan, tim gabungan dari SAR Ambon, TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Laut, dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) melakukan pencarian sejak Selasa. Pencarian menggunakan pesawat jenis Twin Otter yang dikontrak Bakamla dari maskapai Aviastar.
Saat ini, pencarian masih menggunakan pesawat untuk mempermudah identifikasi obyek. Jika dari udara ditemukan indikasi keberadaan KM Yora 03, kapal laut akan dikerahkan ke lokasi itu. Di atas pesawat ada kamera yang dapat membaca obyek di perairan dengan jelas.
Pencarian dengan pesawat itu dalam jangkauan hingga radius 350 kilometer persegi, terhitung dari utara Pulau Seram. Pesawat bergerak hingga Kepulauan Misool di Papua Barat dan Kepulauan Sula di Maluku Utara. ”Jika kapal terombang-ambing di tengah laut, kemungkinan besar bisa terekam kemera. Namun, jika kapal terdampar di pesisir, itu yang mungkin sulit terdeteksi,” ucap Aldrin.
Peringatan cuaca
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Rion S Salman, mengingatkan, cuaca buruk kemungkinan besar masih melanda perairan Maluku.
Menurut rencana, Kamis ini digelar rapat bersama tim gabungan untuk membicarakan teknis pencarian KM Yora 03. BMKG Stasiun Meteorologi Pattimura, ungkap Rion, akan memberikan gambaran tentang kondisi cuaca kepada tim pencari.
Sementara itu, demi keselamatan pelayaran, sejumlah kapal kayu masih tertambat di Desa Batumerah, Ambon. Kapal yang umumnya berukuran kurang dari 5 GT itu melayari rute Ambon menuju pesisir Pulau Buru. (FRN)