JAKARTA, KOMPAS — Menjelang libur panjang akhir minggu yang berkaitan dengan Idul Adha, pemerintah tidak akan membuka jalur tol darurat yang masih dalam pembangunan. Alasannya, jumlah kendaraan yang melintas tidak terlalu banyak dan jalan tol yang masih dalam pembangunan itu tidak terlalu aman untuk dilalui.
”Untuk libur Idul Adha ini diperkirakan lonjakan lalu lintas hanya naik 30-40 persen dari lalu luntas harian. Jika ternyata arusnya meningkat tajam, baru nanti ada pertimbangan lagi,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Kamis (31/8).Dia mengatakan, pengaturan lalu lintas di lapangan berada di tangan kepolisian yakni di Kakorlantas, sehingga yang akan memutuskan rekayasa dan diskresi lalu lintas di lapangan, adalah Kakorlantas.
Budi mengatakan, arus puncak mudik diperkirakan akan terjadi dua kali, yakni pada Kamis malam setelah orang pulang kerja atau Jumat siang setelah potong hewan kurban. ”Kami sudah rapat untuk mengantisipasi lonjakan,” katanya.
Sementara itu, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengatakan telah mempersiapkan antisipasi terjadinya lonjakan penumpang dan kendaraan, khususnya di lintasan tersibuk di Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi mengatakan, meski volume pengguna jasa saat libur Idul Adha diperkirakan tidak sepadat Idul Fitri, manajemen tetap mempersiapkan sejumlah langka antisipasi terjadinya antrean di pelabuhan.
”Diperkirakan ada kenaikan maksimal 5 persen untuk kendaraan dan penumpang. Kami optimalkan layanan hingga skenario terpadat sehingga diharapkan tidak terjadi antrean di pelabuhan. Dengan demikian, penumpang terlayani dengan baik dan sampai di pelabuhan tujuan dengan lancar, aman, dan selamat,” tutur Faik.
Faik mengimbau kepada pengguna jasa yang membawa sepeda motor dan mobil pribadi agar dapat memaksimalkan layanan tiket online sehingga dapat menikmati jalur khusus di pelabuhan saat menuju kapal. Diprediksikan arus pengguna jasa akan meningkat pada Kamis hingga Jumat (1/9).
”Kami imbau agar pengguna jasa membeli tiket perjalanan dengan waktu siang hari via online sehingga dapat mudik lebih aman dan nyaman. Apalagi, pembatasan operasional angkutan barang hanya dibatasi jenis kontainer dan truk gandeng lebih dari tiga sumbu. Diperkirakan lalu lintas truk barang tetap ramai saat malam hari,” katanya.