JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah rekayasa lalu lintas disiapkan untuk mengantisipasi kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek menghadapi arus balik Idul Adha. Puncak arus balik diprediksi terjadi pada Minggu (3/9).
AVP Corporate Communications PT Jasa Marga Dwimawan Heru Santoso mengatakan, jumlah kendaraan diperkirakan akan mengalami peningkatan pada puncak arus balik di beberapa gerbang tol (GT), terutama GT Cikarang Utama. Jumlah kendaraan di GT Cikarang Utama diprediksi mencapai 97.086 unit atau meningkat 25 persen dari lalu lintas normal yang rata-rata 77.331 kendaraan.
”GT Cikarang Utama ini sebagai salah satu akses masuk menuju Jakarta, yang berasal dari wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan sekitarnya,” ujarnya, Sabtu (2/9).
Buka 31 gardu
Sejumlah rekayasa sudah disiapkan guna mengatasi kepadatan arus kendaraan tersebut. Salah satunya dengan memaksimalkan pengoperasian 31 gardu yang menuju arah Jakarta. Selain itu, petugas juga siap mengalihkan kendaraan melalui GT Cikarang Barat 2 jika terjadi antrean di GT Cikarang Utama lebih dari 1 kilometer.
Sementara untuk mengurai kepadatan lalu lintas setelah GT Cikarang Utama yang menuju Jakarta, Jasa Marga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan sistem lawan arus (contraflow) mulai dari Km 29 hingga Km 21.
Heru mengimbau pengguna tol menggunakan uang elektronik saat pembayaran tol agar dapat mempercepat waktu transaksi. PT Jasa Marga menyediakan diskon 10 persen hingga 3 September 2017 periode shift 3 untuk pembayaran dengan uang elektronik.
Truk tidak melintas
Untuk mengurangi kepadatan, Kementerian Perhubungan menerbitkan surat edaran agar truk dengan sumbu lebih dari dua tak melintas saat puncak arus balik. Pelarangan truk melintas ini berlaku pada Minggu pukul 06.00-23.59.
Heru menyebutkan, sepanjang liburan Idul Adha ini, seluruh pekerjaan konstruksi dan perawatan di jalan tol juga diliburkan. Proyek baru kembali berjalan pada Senin pekan depan. Pemberhentian sementara proyek konstruksi ini sangat membantu dalam mencegah kemacetan arus balik.