logo Kompas.id
UtamaDilema Menjadi Petani...
Iklan

Dilema Menjadi Petani Indonesia

Oleh
Vina Oktavia
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lKViM7I7CQoty4wN8FGpqhB6wuA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F04%2F433652_getattachmentba4fc48b-f4bd-4cca-ae26-5c65309e6a3d425039.jpg
KOMPAS/MUKHAMAD KURNIAWAN

Buruh tani menanam padi di persawahan Tunggak Jati, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (18/4). Menurut Badan Pusat Statistik, rata-rata upah buruh tani nasional pada Maret 2017 mencapai Rp 49.473 per hari, naik 0,42 persen dibandingkan Februari 2017, yakni Rp 49.268,00 per hari.

KOTA AGUNG, KOMPAS — Nasib petani padi tidak pernah enak. Menjelang musim panen, mereka tidak pernah menikmati harga tinggi. Menjelang musim tanam padi, petani kerap menghadapi permasalahan kekurangan pupuk bersubsidi. Sementara memasuki musim panen raya, harga gabah kering panen anjlok.

Harga gabah kering pungut (GKP) hanya berkisar Rp 3.400-Rp 3.700 per kilogram. Harga gabah petani yang selalu turun menjelang panen nyatanya telah menjadi permasalahan pelik setiap tahun yang belum bisa diatasi.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000