DHAKA, KOMPAS — Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Selasa (5/9) sore, diterima mitranya, Menteri Luar Negeri Banglades Abul Hassan Mahmood Ali. Menlu Retno disambut di Wisma Negara Banglades di Dhaka. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, mereka akan membicarakan isu pengungsi asal Negara Bagian Rakhine, Myanmar.
(Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Selasa (5/9) sore, diterima mitranya, Menteri Luar Negeri Banglades Abul Hassan Mahmood Ali. Menlu Retno disambut di Wisma Negara Banglades di Dhaka. Video: KOMPAS/B JOSIE SUSILO HARDIANTO)
Saat ini setidaknya lebih dari 93.000 pengungsi asal Rakhine utara mengalir ke arah perbatasan dengan Banglades. Hanya sebagian pengungsi berhasil memasuki Banglades, sebagian lainnya tertahan di perbatasan. Para pekerja PBB di Banglades mengungkapkan, sejak 25 Agustus lalu hingga Selasa ini, diperkirakan 123.600 pengungsi Rohingya telah menyeberang dari Rakhine ke Banglades.
Seusai bertemu dengan Menlu Mahmood Ali, Menlu Retno akan bertemu dengan perwakilan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) di Dhaka. Dari kedua lembaga itu, ia ingin mengetahui kondisi terkini di lapangan, terutama di kamp pengungsi dan di perbatasan Banglades-Myanmar.
Indonesia menawarkan bantuan untuk Banglades terkait penanganan pengungsi asal Rakhine. ”Fokus dari kunjungan saya ke Banglades adalah untuk membahas masalah kemanusiaan.. fokusnya adalah mengenai masalah pengungsi dan kita akan berdiskusi mengenai apa yang saat ini diperlukan oleh Banglades. Karena saya membawa amanah Presiden Republik Indonesia untuk membahas kontribusi Indonesia terhadap pengungsi yang berada di Banglades,” tutur Menlu Retno setiba di Dhaka.
Sejumlah media arus utama di Dhaka memberitakan kehadiran Menlu Retno itu. Setelah bertemu Menlu Mahmood Ali, Menlu Retno dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Banglades Sheikh Hasina. ”Indonesia sedang memimpin dan pada akhirnya ada kemungkinan negara-negara ASEAN bergabung,” kata HT Imam, penasihat politik PM Sheikh Hasina, kepada kantor berita Reuters.
”Jika kita terus menekan Myanmar dari ASEAN, dari India juga, itu hal yang bagus,” ujar Imam.
(Dilaporkan dari Dhaka, Banglades)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.