Menantang CR-V Turbo di Lembah Pasir Bromo
Hamparan lautan pasir terbentang di depan mata, Kamis (20/7) siang. Di sebelah kiri, "tornado-tornado" kecil mulai terbentuk, menggulung debu pasir berwarna kecoklatan ke udara. Sekilas, bukan medan dan saat yang tepat buat menguji mobil berpenggerak dua roda.
amun, itu tidak membuat Kompas ragu menginjak dalam-dalam pedal gas All New Honda CR-V 1.5 Turbo berwarna dark olive alias hitam kehijauan ini. Mobil dengan ban standar itu pun melaju melibas permukaan pasir padat berwarna hitam, melemparkan jejak kepulan debu tebal di belakang mobil.
Di sebelah kanan berkelebat sosok Gunung Bromo dan Gunung Batok yang angkuh dengan sebagian tubuhnya berselimut kabut. Asap vulkanik putih terus mengepul dari kepundan Bromo saat kecepatan mobil beranjak makin tinggi.
Melewati kecepatan 60 kilometer per jam, permukaan pasir yang lepas dan licin mulai menolak cengkeraman ban. Ban belakang mobil pun bergeser menyamping, seakan-akan mobil akan tergelincir selip. Namun, sesaat sebelum mobil benar-benar lepas kendali, terasa ada intervensi pada penyaluran tenaga mobil ke dua roda depan yang membuat mobil kembali ke jalan yang benar. Itulah momen saat fitur vehicle stability assist (VSA) bekerja.
Demikian sepenggal cerita menantang kemampuan Honda CR-V generasi kelima ini dalam acara All New Honda CR-V Media Test Drive. Selama dua hari, 19-20 Juli, tak kurang dari 60 jurnalis dari Jakarta dan Surabaya diajak menjajal SUV terbaru Honda ini menempuh sejumlah medan dengan rute Malang-Gunung Bromo-Surabaya, Jawa Timur.
Mesin baru
Satu hal yang sangat ingin dijajal sejak CR-V baru ini diluncurkan resmi, April lalu, tentu saja mesin barunya. Semua penasaran bagaimana performa mesin 4 silinder berkapasitas 1.500 cc dalam mengusung bodi mobil SUV berkapasitas 7 tempat duduk ini.
Mesin dengan teknologi DOHC yang dilengkapi i-VTEC dan perangkat turbo ini dipasangkan dengan transmisi CVT Earth Dreams Technology. Kesan pertama mengemudi saat konvoi mobil keluar dari tempat parkir Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang, adalah akselerasi yang sangat lembut.
Dengan putaran rendah karena harus mengikuti irama mobil polisi patroli pengawal menembus kepadatan lalu lintas Kota Malang, tenaga mesin baru ini nyaris tak terasa. Tak ada sensasi entakan mesin yang spontan saat pedal gas diinjak.
Sensasi tenaga mesin baru terasa saat konvoi mulai menapaki jalan menuju kawasan wisata Bromo melalui jalur Malang-Nongkojajar. Terutama saat jalan mulai menanjak ekstrem dan beberapa kali pedal gas harus ditekan penuh sehingga putaran mesin melejit di atas 2.000 rpm. Di sini baru terasa ada tenaga besar tersalur.
Wajar, karena torsi puncak Honda CR-V Turbo sebesar 240 N.m memang baru didapatkan pada rentang putaran mesin 2.000-5.000 rpm. Mesin ini juga menelurkan tenaga maksimum 190 PS pada 5.600 rpm.
Sebagai perbandingan, tenaga mesin ini bahkan lebih besar daripada mesin 2.000 cc yang dipasang pada varian Honda CR-V 2.0 L.
Kapasitas mesin yang kecil jelas langsung berdampak pada konsumsi BBM. Selama uji kendara ini, layar MID di panel instrumen menunjukkan rentang konsumsi BBM antara 8,9 kilometer per liter hingga 14 kilometer per liter.
Memang, saat diajak melibas tanjakan-tanjakan tajam menuju Bromo, indikator konsumsi BBM ini sempat menunjukkan 7 kilometer per liter. Wajar saja mengingat kami harus selalu menginjak gas dalam-dalam untuk mengeluarkan tenaga puncaknya.
Lebih gagah
Selain performa mesinnya, kemampuan lain CR-V yang kami buktikan adalah suspensinya. Bantingan suspensi terasa lembut dan meredam guncangan saat mobil melewati trek bergelombang ekstrem. Namun, saat melaju di jalan aspal, suspensi tidak lalu menjadi mengayun-ayun, tetapi tetap mantap menjaga posisi mobil.
Kembali ke lembah Bromo, kami diberi kesempatan mengambil foto dan video mobil di dua lokasi utama, yakni di lautan Pasir Berbisik dan padang sabana Bukit Teletubbies.
Di dua kesempatan ini kami baru bisa mencermati tampilan baru CR-V yang lebih gagah dari para pendahulunya. Selain karena garis-garis desainnya yang lebih tegas dan meninggalkan bentuk-bentuk membulat, CR-V ini juga terlihat lebih kekar dengan desain fender yang lebar.
Pemakaian velg alloy 18 inci dengan dua warna, hitam dan krom, membuat tampilan SUV baru ini makin gagah dan fotogenik. Difoto dalam keadaan bersih kinclong di jalanan aspal ataupun berlumuran debu di lautan pasir, CR-V ini tampak sama-sama keren.
Masuk ke interior unit uji kendara yang berasal dari varian Prestige atau varian tertinggi ini, mata langsung dimanjakan aura elegan jok berlapis kulit warna hitam, door trim dan dasbor berwarna senada dengan bahan pelapis empuk. Aksen panel kayu proporsional dilapis vernis dof sehingga tidak mengilat, menambah kesan elegan interior.
Di tengah dasbor terpasang monitor sistem audio-video berukuran 9 inci yang dilengkapi sistem pembersih udara Nanoe. Layar sentuh ini juga bisa menyajikan langsung tampilan di layar ponsel kita (mirroring), cukup dengan menyambungkan gawai dengan head unit menggunakan kabel HDMI. Sayang, posisinya yang miring membuat tampilan layar ini sulit dilihat pada siang hari karena pantulan sinar matahari.
Mobil juga sudah dilengkapi sistem penyejuk udara otomatis dua zona, pengatur posisi kursi elektronik untuk kursi depan, cruise control, paddle shift, dan atap kaca panoramik besar yang bisa dibuka di bagian depan.
Namun, penelusuran lebih lanjut menemukan banyak fitur yang "hilang" pada mobil seharga Rp 506 juta (on the road, Jabodetabek) ini. Tak ada kaca spion auto dimming di dalam kabin, tak ada alarm peringatan titik buta (blind spot warning) di kaca spion luar, tak ada fitur auto headlamp, ataupun fitur sensor hujan di wiper.
Sebagai catatan, fitur-fitur itu sudah jamak ditemui di mobil-mobil di rentang harga yang sama, bahkan mobil-mobil berharga lebih murah.
Saat ditanya soal itu, Direktur Marketing dan After Sales Service PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy membenarkan. "Namun, ada juga fitur-fitur yang tidak dimiliki mobil-mobil kompetitor," ujarnya.
Ia kemudian menyebut VSA yang dikisahkan pada awal tulisan ini, lalu hill start assist (HSA), dan auto-brake hold. "(Auto-brake hold) ini fitur penting karena sekarang pengemudi tak perlu khawatir mobil meluncur ke depan atau ke belakang saat berhenti tanpa menginjak rem," tutur Jonfis. Fitur atap panoramik juga disebut Jonfis sebagai kelebihan untuk sebuah mobil yang dirakit di dalam negeri.
Pada intinya, lanjut Jonfis, pihaknya akan selalu memberikan fitur-fitur yang diminati konsumen dan masyarakat Indonesia. Selain itu, CR-V baru ini menyimpan keunggulan dibandingkan dengan pendahulunya, yakni kursi tiga baris dengan kapasitas 7 penumpang.
Dan dengan kemampuan ini, ditambah konsumsi BBM hemat, akselerasi halus, dan suspensi yang lembut, All New CR-V Turbo ini bisa dikatakan sebagai sebuah SUV yang begitu pas untuk keluarga. (DHF)