logo Kompas.id
UtamaAtlet dan Pelatih Tetap...
Iklan

Atlet dan Pelatih Tetap Optimistis

Oleh
· 4 menit baca

SOLO, KOMPAS — Di tengah banyak kendala dalam pemusatan latihan nasional, sejumlah atlet dan pelatih tetap optimistis mampu mencapai target juara umum pada ajang ASEAN Para Games Kuala Lumpur 2017. Kegagalan Indonesia mencapai target di SEA Games 2017 justru menjadi pelecut semangat untuk mencapai hasil yang lebih baik.Koordinator pelatih renang, Dimin, optimistis mencapai target perolehan 30 medali emas pada 84 nomor yang akan diikuti di ASEAN Para Games 2017. Optimisme ini didasari catatan waktu para atlet saat pelatnas di Solo, Jawa Tengah, yang bisa mendekati capaian prestasi terbaik mereka.Perenang Musa Karubaba, misalnya, mencatat 26,12 detik pada nomor 50 meter gaya bebas putra. Catatan waktu ini mendekati waktu terbaik Musa saat meraih medali emas di ASEAN Para Games Singapura 2015, yakni 25,90 detik. Pada nomor 100 m gaya bebas, Musa mencatatkan waktu 59 detik, mendekati catatan waktunya saat meraih medali emas di Singapura, 58 detik."Faktor yang paling menentukan nanti adalah motivasi atlet. Karena itu, kami terus memberikan motivasi. Ini adalah kesempatan menebus kekalahan Indonesia di SEA Games sehingga harus lebih bagus daripada SEA Games," ujar Dimin, Selasa (5/9), di Solo.Seperti cabang lain, Dimin mengatakan, tim renang Paralimpiade juga mengalami kendala belum terpenuhinya perlengkapan tanding dan keterlambatan uang saku atlet. Hal itu memengaruhi psikologi para atlet. Di cabang atletik yang menjadi lumbung medali, pelatih atletik Abdul Aziz optimistis mampu memenuhi target raihan 41 medali emas dari 90 nomor yang diikuti. Setelah digembleng dalam program pelatnas, sejumlah atlet bisa melampaui target latihan. Atlet lempar cakram duduk, Riyadi Saputra (35), dalam pelatnas mampu memecahkan rekornya sendiri ketika meraih emas di ASEAN Para Games Singapura 2015. Di Singapura, ia menorehkan lemparan 27 meter, sedangkan di pelatnas ia membuat lemparan sejauh 30 meter. Atlet angkat berat peraih medali perunggu Paralimpiade Rio de Janeiro 2016, Ni Nengah Widiasih (24), mengincar medali emas di kelas 45 kilogram. Di pelatnas, ia menorehkan angkatan 100 kg, memecahkan rekornya sendiri saat meraih emas ASEAN Para Games 2015 pada kelas 41 kg dengan angkatan 95 kg. "Kami berusaha memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Semoga target juara umum bisa tercapai," ujarnya. Sementara itu, atlet lari jarak menengah, Timin, yang uang sakunya belum dibayarkan dari April, tetap termotivasi kembali merebut medali emas di nomor lari 1.500 m putra. Timin bertekad menyumbangkan emas di nomor 400 m dan 800 m.Ketiadaan bantuan dari pemerintah membuat empat pebalap sepeda Paralimpiade berlatih mandiri dengan biaya yang ditanggung atlet dan pelatihnya. Pebalap M Fadli berlatih di Sentul, Jawa Barat, sementara Saori Sufyan berlatih di Bandung. Dua pebalap sepeda tangan, yaitu Ni Kadek Karya Dewi dan I Wayan Damai, berlatih di Bali dengan dibantu Yayasan Bali Sports Foundation. Ketua Komite Paralimpiade Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Puspita Mustika juga optimistis para pebalap sepeda Paralimpiade itu bisa meraih dua-tiga medali emas dari 10 nomor yang dilombakan. Segera dibayarkanSecara terpisah, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto menyatakan, pihaknya akan segera membayar honorarium dan uang akomodasi atlet Paralimpiade di pelatnas ASEAN Para Games 2017. Dari 250 atlet pelatnas ASEAN Para Games di Solo itu, terdapat 10 atlet yang belum menerima honorarium. "Honorarium itu belum diterima atlet, antara lain, karena rekeningnya tidak aktif dan memiliki saldo kurang dari aturan saldo minimal bank. Ada lagi rekening yang tak bisa menerima transfer karena salah data atau pemilik rekening berstatus pegawai negeri sipil," kata Gatot seusai rapat evaluasi persiapan kontingen ASEAN Para Games, kemarin. Asisten Deputi Olahraga Prestasi Kemenpora Chandra Bhakti selaku Pejabat Pembuat Komitmen Satlak Prima menyatakan, distribusi alat bertanding atlet ASEAN Para Games akan selesai pada Sabtu (9/9). Keterlambatan penyediaan alat bertanding, antara lain, terjadi karena Kemenpora baru menerima daftar permintaan alat bertanding dari Komite Paralimpiade Nasional (NPC) pada 7 Agustus lalu. Ketua Kontingen Indonesia untuk ASEAN Para Games Bayu Rahadian menyatakan, 197 atlet yang akan tampil di ASEAN Para Games 2017 bakal dilepas Menpora pada 12 September mendatang. (RWN/DNA/IND/ROW)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000