GROBOGAN, KOMPAS — Musim kemarau ini membuat petani jagung di Desa Ngaringan dan Desa Karangdowo, Kecatamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, ceria. Cuaca bagus mendongkrak harga jagung hasil panen petani naik. Kini, harga jagung basah dengan kadar air 27 persen Rp 2.900 per kilogram.
Petani jagung di Ngaringan, Parjan (40), Jumat (8/9), mengungkapkan, kali ini, selain kenaikan harga jual di pasaran, panen jagung juga meningkat. Dari 1 hektar lahan bisa dipanen sebanyak 8-9 ton jagung basah.
”Tanaman jagung merupakan pangan cadangan bagi petani padi. Jagung bermanfaat ganda. Jagung bisa dijual dan kulit jagung (klobot) untuk pakan ternak sapi,” kata Parjan yang turut mengupas jagung bersama puluhan buruh tani di halaman rumahnya.
Petani jagung di Karangdowo, Grobogan, Suraji (51), mengatakan, jagung yang masih basah akan dijemur supaya kadar airnya berkurang. Butuh waktu 2-3 hari penjemuran sebelum jagung dimasukkan ke mesin perontok. Jagung pipilan dengan kadar air 25 persen bisa laku Rp 3.500 per kilogram, sedangkan jagung kering berkadar air 17 persen harganya mencapai Rp 4.200 per kilogram.
Ketua Gabungan Kelompok Tani Sido Mukti Ngaringan, Grobogan, Hardiono (43) mengatakan, panen jagung kali ini menambah penghasilan petani. Tidak jarang hasil panen jagung digunakan petani untuk menambah dana pembelian bibit sapi muda. Bibit sapi muda umur 2 bulan-3 bulan dijual seharga Rp 5 juta hingga Rp 6 juta per ekor.
Sapi itu dipelihara sebagai tabungan petani dan kelak akan dijual ke pasar sapi di Wirosari, Grobogan, apabila bobot sapi telah mencapai 200 kilogram-300 kilogram. Kini, terdapat 100-200 sapi yang dipelihara oleh petani di desa tersebut.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.