BANDUNG, KOMPAS — Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB mendeklarasikan diri mendukung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk maju sebagai calon gubernur pada Pilkada Jawa Barat 2018 di sebuah restoran bernuansa Arab di Kota Bandung, Senin (11/9). Dengan dukungan PKB, Kamil mengantongi dukungan 12 kursi DPRD Jawa Barat dan masih mencari dukungan partai politik lain sebanyak 8 kursi untuk menggenapi syarat minimal 20 kursi DPRD untuk mengajukan diri sebagai calon gubernur Jawa Barat.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah PKB Jawa Barat Syaiful Huda mengatakan, keputusan mendukung Kamil berdasarkan perundingan dan arahan dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Hal tersebut tertuang dalam surat keputusan PKB tertanggal 29 Agustus 2017.
Kami lihat, Ridwan Kamil ini tokoh muda di Jawa Barat. Kita perlu mengapresiasi tokoh muda yang sudah terbukti kepemimpinannya.
”Kami lihat Emil (Kamil) ini tokoh muda di Jawa Barat. Kita perlu mengapresiasi tokoh muda yang sudah terbukti kepemimpinannya dan punya rekam jejak yang cukup jelas di Kota Bandung. Kami merasa Emil yang paling baik di Jawa Barat,” ujar Syaiful.
Sementara itu, Kamil mengatakan, dirinya menyetujui dukungan PKB karena memiliki kesamaan ideologis dan filosofis. Ia menilai PKB dekat dengan umat Islam yang menjunjung tinggi Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Islam yang rahmatan lil alamin atau Islam yang memberikan rahmat kepada orang lain.
”Kesesuaian itu kelak dapat membantu saya bisa menjalankan tugas dengan baik karena sejalan dengan visi dan misi partai,” ujar Kamil.
Dengan deklarasi PKB ini, Kamil kini mengantongi dukungan dari dua partai politik. Sebelumnya, Kamil didukung Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang dideklarasikan pada 2017.
Kini Kamil mengantongi dukungan 12 kursi di DPRD Jawa Barat. Rinciannya, PKB memiliki tujuh kursi di DPRD Jawa Barat dan Partai Nasdem memiliki lima kursi di Jawa Barat, berdasarkan capaian suara mereka pada pemilu legislatif 2014.
Kamil masih memerlukan delapan kursi lagi untuk bisa mencalonkan diri menjadi gubernur Jawa Barat.
Kamil masih memerlukan delapan kursi lagi untuk bisa mencalonkan diri menjadi gubernur Jawa Barat. Sebab, menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah yang diturunkan menjadi Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pencalonan dalam Pilkada, partai politik bisa memajukan calon yang memiliki kursi paling sedikit 25 persen dari akumulasi pemilihan suara legislatif terakhir.
Pada pemilu legislatif 2014, total kursi di DPRD Jawa Barat adalah 100 kursi. Artinya, diperlukan minimal 20 kursi bagi partai ataupun partai koalisi untuk memajukan calonnya di pilkada 2018.
Menanggapi masih kurangnya delapan kursi untuk maju pada pilkada, Kamil mengatakan, masih menjalani komunikasi dengan partai lainnya, seperti PPP, PAN, dan Partai Demokrat.
”Komunikasi cair, saya kira keputusannya akan keluar pada bulan September,” ujar Kamil.
Hal senada diungkapkan Syaiful yang mengatakan, komunikasi untuk konsolidasi dengan partai lain juga bagus.
Kami cukup yakin dan optimistis Partai Demokrat, PPP, dan PAN masih terbuka.
”Kami cukup yakin dan optimistis Partai Demokrat, PPP, dan PAN masih terbuka. Isu poros baru dari ketiga partai itu, kan, belum permanen dan final,” ujar Syaiful.
Calon wakil gubernur
Syaiful menjelaskan, PKB sudah mengambil keputusan bahwa posisi Kamil adalah calon gubernur dan bukan calon wakil gubernur. Hal senada diungkapkan Kamil yang mengatakan dirinya percaya diri akan dicalonkan menjadi gubernur, bukan menjadi wakil gubernur.
Kamil mengatakan belum bisa menentukan siapa calon wakil gubernur yang bakal mendampinginya. Ia mengatakan, pembahasan wakil gubernur ia serahkan kepada koalisi partai yang mendukungnya.
Soal siapa wakilnya? Kita bicarakan nanti.
”Saat ini kami fokuskan untuk mencari dukungan partai lain untuk memenuhi jumlah kursi minimal. Soal siapa wakilnya? Kita bicarakan nanti,” ujar Kamil.
Syaiful mengatakan, calon wakil gubernur yang diusung harus memiliki ”warna” yang berbeda dengan Kamil. ”Supaya bisa saling mengisi dan meningkatkan elektabilitas pasangan ini,” ujar Syaiful.