logo Kompas.id
UtamaJawa, Bali, dan Nusa Tenggara ...
Iklan

Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Defisit Air

Oleh
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6SGdSGkZGx1zs3hjcam3AjwB7ys=/1024x682/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F09%2F20170913WEN19.jpg
Kompas/P Raditya Mahendra Yasa

Warga mencari air dengan membuat cerukan di dasar Sungai Kalimati yang telah mengering di Dusun Jati, Desa Cekel, Kecamatan Karangayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (13/9/2017). Selama tiga tahun ini warga kesulitan air bersih setelah tidak beroperasinya jaringan air bersih ke desa mereka. Saat kemarau mereka mengandalkan tampungan air hujan dan mencari air di cerukan sungai.Kompas/P Raditya Mahendra Yasa (WEN)13-09-2017

JAKARTA, KOMPAS — Musim kemarau kali ini tergolong normal dibandingkan dengan tahun lalu. Namun, kekeringan cukup parah melanda sejumlah daerah, terutama di Jawa dan Nusa Tenggara. Kondisi ini menunjukkan telah terjadi defisit air akibat kerusakan lingkungan. Dibutuhkan solusi jangka panjang untuk mengatasi persoalan ini karena tren iklim ke depan, intensitas hari tanpa hujan akan meningkat.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), saat ini lebih dari 3,9 juta orang di 105 kabupaten/kota di Jawa dan Nusa Tenggara mengalami kekeringan. "Tren wilayah yang mengalami kekeringan bertambah. Dibandingkan dengan 2014, yang mengalami kekeringan ada di 86 kabupaten/kota," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (13/9), di Jakarta.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000