SEOUL, KAMIS — Korea Utara mengancam akan menenggelamkan Jepang dengan senjata nuklir dan Amerika Serikat juga akan dihancurkan hingga tersisa abu dan kegelapan. Ancaman itu dikeluarkan Komite Korea Utara untuk Perdamaian Asia Pasifik, Kamis (14/9). Komite itu selama ini menangani propaganda dan hubungan luar negeri.
Jepang berbalik mengecam sikap dan pernyataan Korut yang kasar dan kejam. ”Pernyataan itu jelas provokatif dan mengerikan. Ini justru memperparah ketegangan di kawasan regional,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga.
Selain mengeluarkan ancaman, Komite Korut itu juga mendesak Dewan Keamanan PBB dibubarkan karena hanya menjadi alat kejahatan negara-negara anggota yang disuap Pemerintah AS dan hanya bertindak atas perintah AS. ”Empat pulau itu mesti ditenggelamkan ke laut dengan bom nuklir. Kami tidak butuh Jepang ada di dekat-dekat kami lagi,” sebut komite itu secara tertulis, seperti dikutip KCNA.
Sanksi terbaru terhadap Korut dari DK PBB semakin membuat Korut uring-uringan. Tidak hanya AS yang diancam, tetapi juga Jepang dan Korea Selatan. Korut menuding Jepang pasrah saja pada perintah AS. Korut tidak akan memaafkan Jepang yang tak pernah meminta maaf atas segala perbuatan mereka saat perang.
Korut juga menganggap Korsel pengkhianat dan memanggil negara tetangga di selatannya itu dengan panggilan ”anjing peliharaan AS”. Korut curiga, AS yang memiliki 28.500 tentara di Korsel berencana untuk menyerang mereka dan menggulingkan rezim pimpinan Kim Jong Un.
Bantuan kemanusiaan
Meski sering diancam Korut, Kementerian Unifikasi Korsel akan memberikan bantuan 8 juta dollar AS kepada Korut melalui Program Pangan Dunia PBB dan Unicef, khususnya untuk bayi dan ibu hamil di Korut. Ini merupakan bantuan kemanusiaan pertama dari Korsel untuk Korut sejak uji coba nuklir Korut, Januari 2016. Bagi Korsel, pemberian bantuan kemanusiaan harus dipisahkan dari urusan politik.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menyatakan, komunitas internasional sudah mencapai konsensus yang tertinggi untuk mencari solusi damai. ”Kami meminta pihak yang terlibat langsung untuk memanfaatkan kesempatan ini dan berani mengambil keputusan untuk membuat pilihan politik yang benar secepatnya,” kata Hua.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mendorong konsistensi pemberlakuan resolusi DK PBB terhadap Korut. Ia menilai, dunia harus mendorong perubahan kebijakan-kebijakan Korut.
”Saya dan Perdana Menteri Modi (India) menilai Korut perlu mengubah berbagai kebijakannya melalui pelaksanaan resolusi DK PBB yang baru,” kata Abe saat berkunjung ke India untuk mempererat hubungan ekonomi dan pertahanan demi mengimbangi kekuatan China.
Pada saat negara tetangga Korut sedang mendorong perundingan, AS sibuk memeriksa kesiapan diri jika harus terlibat konflik terbuka dengan Korut. Hal ini terlihat dari langkah Menteri Pertahanan AS Jim Mattis saat memeriksa persenjataan nuklir di pangkalan senjata nuklir AS.
Ia mengatakan, AS adalah negara dewasa dengan kekuatan nuklir yang tidak akan terintimidasi oleh negara yang baru belajar nuklir semacam Korut.
”Jangan pernah meragukan kekuatan yang dimiliki AS, dan jangan pernah coba-coba menyerang karena AS tidak akan bisa dikalahkan,” kata Mattis. (REUTERS/AFP/AP)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.