KRL Anjlok Diselidiki
JAKARTA, KOMPAS — Peristiwa kereta anjlok di wesel rel kembali terjadi, Kamis (14/9). Kali ini kereta rel listrik rute Jakarta Kota-Bekasi anjlok di wesel Stasiun Jakarta Kota. PT Kereta Api Indonesia masih menyelidiki penyebab anjloknya kereta dengan nomor perjalanan 1340 ini.
Wesel merupakan konstruksi di percabangan rel yang bisa diatur untuk memindahkan kereta menuju arah rel yang dituju.
Senior Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi I Suprapto mengatakan, fungsi wesel dipastikan selalu baik. Kewenangan perawatan prasarana, termasuk wesel, ada di PT KAI.
Pemeriksaan dan perawatan selalu dilakukan setiap hari. Pemeriksaan bisa dilakukan dengan memberikan pelumas, mengecek fungsi wesel, dan memastikan tidak ada benda asing yang mengganjal.
"Kalau ada yang mengganjal, sekecil apa pun benda itu, bisa membuat rongga di wesel. Itu yang berbahaya. Jadi, harus dicek terus," ujarnya.
Mengenai penyebab anjloknya kereta di Jakarta Kota, kemarin, Suprapto tidak menghubungkan dengan kondisi wesel di rel jalur tersebut.
"Untuk penyebab (anjlok) masih belum disimpulkan. Saat ini dalam penyelidikan Direktorat Keselamatan PT KAI," ujarnya.
Tahun 2015, kereta rel listrik (KRL) anjlok di sekitar wesel juga terjadi di Stasiun Manggarai dan Stasiun Jatinegara.
Delapan as roda
Kamis kemarin, KRL anjlok sekitar pukul 09.40.
Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) MN Fadhila mengatakan, KRL yang terdiri atas 10 kereta itu melaju dengan kecepatan sekitar 16 kilometer per jam, meninggalkan Jakarta Kota menuju Stasiun Jayakarta. Sebelum seluruh rangkaian meninggalkan emplasemen Jalur 9 Jakarta Kota, kereta anjlok.
Roda kereta yang keluar rel terdapat di kereta ke-7, ke-8, dan ke-9 dari rangkaian tersebut. "Total ada 8 as roda kereta yang keluar rel," kata Fadhila.
Akibat kejadian ini, empat jalur rel di stasiun tersebut tertutup rangkaian kereta yang anjlok. Jalur masuk-keluar KRL yang mengarah ke rel layang ini tidak bisa digunakan sekitar 2,5 jam. Tiga rangkaian KRL yang ada di jalur 10, 11, dan 12 sebelum kejadian pun tidak bisa beroperasi.
Proses evakuasi KRL yang anjlok rampung seluruhnya pada pukul 15.50. Saat itu, semua jalur rel di Jakarta Kota sudah difungsikan kembali. Di lapangan, hingga pukul 18.00, petugas masih melakukan pemeriksaan jalur dan pembersihan rel.
Fadhila mengatakan, KRL yang mengalami anjlok ini merupakan seri terbaru, yakni seri 205.
"Kereta juga sudah dicek petugas dan dinyatakan layak sebelum mulai beroperasi. Tak ada masalah sejak pagi," ujarnya.
14 perjalanan dibatalkan
Keterlambatan perjalanan KRL di sejumlah rute tidak terelakkan hingga malam hari. PT KCJ mencatat, 14 jadwal perjalanan KRL dibatalkan akibat kereta anjlok ini.
Tidak terlihat penumpukan penumpang di Stasiun Jakarta Kota. Penumpukan penumpang justru terjadi di Stasiun Manggarai.
Santi (30), penumpang KRL, menghabiskan waktu selama 90 menit untuk menempuh rute Duren Kalibata-Jakarta Kota, kemarin. Biasanya, ia hanya membutuhkan sekitar 45 menit untuk menempuh rute tersebut. (ART/DD04)
VIDEO OLEH DEONISIA ARLINTA