CHITTAGONG, KOMPAS — Gelombang kedua bantuan Indonesia untuk korban konflik Rakhine di Myanmar kembali tiba di Chittagong, Banglades, Jumat (15/9) petang. Bantuan yang diangkut oleh pesawat C-130 Hercules TNI Angkatan Udara itu berupa tangki air lipat, alat sanitasi, dan selimut. Bantuan tersebut akan disusul dengan bantuan beras yang tiba dengan pesawat keempat pada pukul 19.00. Bantuan dengan dua pesawat pertama telah tiba di Chittagong sehari sebelumnya.
Ditemui sebelum kedatangan bantuan tersebut, Duta Besar RI untuk Banglades Rina P Soemarno kepada wartawan Kompas,B Josie Susilo Hardianto, di Chittagong, mengatakan, tim penilai akan menuju kamp pengungsi di Cox\'s Bazar guna mengkaji barang kebutuhan apa saja yang diperlukan pengungsi. Dalam beberapa waktu terakhir, menurut Rina, Pemerintah Banglades dan lembaga pendamping membutuhkan generator serta lampu besar untuk kamp pengungsi.
Selain itu, dikaji juga kebutuhan klinik bergerak dan tenda klinik. "Semua bantuan itu untuk dihibahkan. Jadi, barang-barang yang kita berikan akan ditinggalkan di sini, termasuk kalau kita mengirimkan mobil klinik, generator, dan tenda. Semuanya kita sumbangkan kepada pemerintah setempat atau organisasi internasional yang memanfaatkannya nanti," kata Rina.
Untuk mengoptimalkan operasi pengiriman bantuan itu, tim akan melakukan kajian secara rinci. Kebutuhan seperti bahan bakar atau bahan makanan yang bisa diperoleh di Banglades akan dibeli di negara tersebut. Namun, untuk barang lain yang tidak bisa diperoleh di Banglades akan didatangkan dari Indonesia.
"Selain itu, kita juga harus menilai dengan detail apakah barang-barang yang dibutuhkan bisa dimanfaatkan dengan baik atau tepat oleh yang akan mengoperasikannya nanti," kata Rina.
Distribusi bantuan akan dilakukan bersama pemerintah lokal dan lembaga internasional. Program Pangan Dunia PBB (WFP) akan menyalurkan semua bantuan berupa bahan makanan, Komite Internasional Palang Merah (ICRC) akan menyalurkan obat-obatan atau semua hal terkait medis, serta Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) akan menyalurkan tenda dan kebutuhan keluarga.
Menurut Rina, Pemerintah Banglades terbuka dan memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk memantau distribusi barang bantuan. Selain bantuan dari Indonesia, pada Jumat sore, Pemerintah Banglades juga menerima bantuan dari Iran. Bantuan itu diangkut dengan sebuah pesawat kargo Boeing 747.
391.000 pengungsi
Perdana Menteri Banglades Sheikh Hasina, Jumat, mengatakan, tentara Banglades akan dikerahkan untuk mendistribusikan bantuan yang dikirim negara donor. Pengungsi Rohingya asal Rakhine di Cox\'s Bazar sudah mencapai 391.000 orang.
Pengiriman bantuan untuk pengungsi yang tiba dalam tiga minggu terakhir itu telah dijadwalkan, tetapi tertunda karena pekerja bantuan lokal sibuk mengurus kedatangan pengungsi dalam jumlah besar tersebut.
"Kami mendapat perintah bahwa tentara akan menerima barang bantuan yang dikirim oleh negara asing ke bandara dan membawanya ke Cox\'s Bazar," kata Letnan Kolonel Rashidul Hasan, pemimpin militer lokal.
Belum jelas seberapa cepat bantuan itu akan diterima pengungsi. Pengungsi banyak yang meringkuk di pinggir jalan tanpa tenda. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan PBB untuk Anak-anak (Unicef) menyatakan akan meluncurkan kampanye vaksinasi, Sabtu ini, untuk mencegah campak, rubela, dan polio kepada sekitar 150.000 anak-anak pengungsi.