”Skytrain” Bandara Soekarno-Hatta Mulai Beroperasi
Oleh
Pingkan Elita Dundu
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Setelah melakukan uji coba selama sebulan sejak pertengahan Agustus lalu, kereta layang tanpa awak atau skytrain Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, beroperasi, Minggu (17/9).
Pada tahap awal pengoperasian kereta yang mengangkut 176 penumpang ini hanya beroperasi pukul 07.00 hingga 09.00. Selanjutnya, pukul 12.00 sampai 14.00 dan pukul 17.00 sampai 19.00.
Kereta yang saat ini masih dikendarai awak sarana itu baru mengangkut penumpang dari Terminal 2 ke Terminal 3 dan sebaliknya.
Kompas mengikuti perjalanan kereta pukul 12.00 hingga 14.00 ini. Selama dua jam, kereta ini melakukan perjalanan sebanyak tiga trip dari Terminal 3 ke Terminal 2 dan sebaliknya.
Kereta berangkat pukul 12.00 menuju ke Terminal 2. Perjalanan dari Terminal 3 ke Terminal 2 membutuhkan waktu tempuh selama 5 menit. Selanjutnya, di Terminal 2, kereta berhenti selama 15 menit menurunkan dan menaikkan penumpang, kemudian melanjutkan perjalanan ke Terminal 3.
”Ini sesuai dengan ketentuan dan jadwal yang diberikan,” kata Juhana, salah satu awak sarana yang mengendarai kereta itu, pada siang hari. Ia mendamping Bambang yang mengemudikan kereta pada siang hari.
Kereta ini hanya maju dan mundur
Saat balik dari Terminal 2 ke Terminal 3, kereta dipegang kemudi oleh Rizky dan didampingi Arief Syuariady.
Sebelumnya, pada pukul 07.00-09.00, Juhana mengemudikan kereta itu.
Pada Minggu pagi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan pengoperasian kereta yang akan melayani penumpang antarterminal tersebut.
Vice President Electrical & Mechanical Engineering PT Angkasa Pura II M Putra Pariadi mengatakan, pada tahapan awal ini hanya satu kereta dengan dua gerbong. ”Sekarang ini ada tiga trainset yang sudah ada di sini (bandara). Tetapi, pada tahap ini baru satu yang beroperasi. Dua trainset lainnya belum beroperasi dan baru beroperasi pada akhir tahun,” ujar Putra.
Ia menjelaskan, pengoperasian kereta masih menggunakan awak sarana (pengemudi) didampingi seorang asisten. Keduanya lelaki. Juga terdapat seorang perempuan yang bertugas memberitahukan perjalanan kereta.
”Jika sudah beroperasi normal dan melayani penumpang selama 24 jam, pada tahun depan, kereta tidak berawak lagi dan dikendalikan dari ruang kontrol,” kata Putra.
Warga belum tahu
Laila Hanim (46), warga Tebet, mencoba perjalanan kereta ini dari Terminal 3 ke Terminal 2. ”Kebetulan habis antar keluarga ke Terminal 3. Saya melihat banyak mobil televisi di terminal kedatangan. Penasaran, saya dan kakak saya mencoba skytrain,” ujar Laila.
Ia senang jika sudah ada kereta yang menghubungkan satu terminal dengan terminal lain.
”Kami berharap kereta ini segera beroperasi di semua terminal supaya mobilisasi cepat,” kata Laila.
Selama dua jam beroperasi siang hari, keretan ini belum diminati warga. Sebagian besar yang masuk kereta adalah awak media dan petugas keamanan serta teknisi.