Sekjen PBB Peringatkan Bahaya Perang, Trump Malah Ancam Hancurkan Korea Utara
Oleh
MH SAMSUL HADI
·3 menit baca
NEW YORK, KOMPAS — Debat umum sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dibuka di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (19/9). Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengingatkan para pemimpin dunia akan dampak dan bahaya perang, dengan harapan agar semua pihak menghindari kekerasan senjata dalam penyelesaian sejumlah konflik dunia saat ini.
Namun, tak sampai satu jam setelah peringatan itu disampaikan, retorika berisi ancaman perang sudah terdengar di ruang sidang Majelis Umum. Laporan Guterres mengawali sesi debat umum, yang menampilkan rentetan pidato kepala negara atau pemerintahan atau pejabat yang mewakilinya.
Pidato Presiden AS Donald Trump di urutan kedua setelah pidato Presiden Brasil Michel Temer paling menarik perhatian. Ini merupakan pidato pertama Trump dalam sesi debat umum sidang Majelis Umum PBB sejak ia dilantik menjadi Presiden AS pada Januari lalu. Sehari sebelumnya, di Markas Besar PBB juga ia telah menyampaikan pernyataan dalam pertemuan tingkat tinggi mengenai reformasi PBB.
Dalam laporannya, Guterres memperingatkan tentang beberapa hal yang menjadi tantangan besar PBB. Ia, antara lain, menyebut ancaman senjata nuklir, terorisme global, peperangan dan konflik, perubahan iklim, dan lain-lain. ”Tak seorang pun tampil menjadi pemenang dalam perang-perang saat ini,” kata Guterres.
”Dari Suriah hingga Yaman, dari Sudan Selatan hingga Sahel, Afganistan, dan tempat-tempat lain, hanya solusi politik yang mendatangkan perdamaian,” ucapnya.
”Namun, saya harus berterus terang,” lanjut diplomat asal Portugal itu saat berbicara dalam konteks konflik Palestina dan Israel. ”Dalam banyak kasus, yang paling mengkhawatirkan adalah keyakinan bahwa perang adalah jawaban. Mereka mungkin bicara soal kemauan untuk berkompromi. Akan tetapi, aksi-aksi mereka terlalu sering mempertontonkan rasa haus akan kemenangan militer, dengan harga berapa pun,” tuturnya.
Namun, hanya berselang dua pembicara—termasuk Presiden Majelis Umum PBB Miroslav Lajcak yang menyampaikan sambutan pengantar—retorika ancaman perang sudah menggema di ruang sidang Majelis Umum PBB. Hal itu dilontarkan Trump dalam pidatonya selama sekitar 40 menit.
Dalam pidatonya, Trump secara khusus menyoroti beberapa konflik di dunia, seperti isu Korea Utara, Iran, Suriah, dan Venezuela. Ancaman perang disampaikan saat ia menyinggung isu Korea Utara. Ia secara eksplisit menyebutkan ancaman untuk menghancurkan secara total Korea Utara.
”Jika (AS) terpaksa mempertahankan diri sendiri dan para mitranya, kami tidak mempunyai pilihan selain menghancurkan secara total Korea Utara,” ujar Trump.
Mengenai Iran, ia menyinggung soal kesepakatan nuklir antara Iran dan Barat. Trump menyebutkan, kesepakatan nuklir Iran merupakan salah satu transaksi paling buruk dan paling sepihak yang pernah dijalani AS. ”Jujur, kesepakatan itu sesuatu hal yang memalukan bagi AS,” lanjutnya.
Pernyataan tersebut langsung direspons Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif melalui akun Twitter-nya. ”Pidato kebencian Trump yang sembrono hanya terjadi di era abad pertengahan—bukan abad ke-21 PBB—tidak layak untuk diberi tanggapan”, tulis Zarif.
Selain Trump, pemimpin dunia yang telah menyampaikan pidato pada hari pertama sesi debat umum antara lain Presiden Perancis Emmanuel Macron, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, dan PM Israel Benjamin Netanyahu. (Dilaporkan dari Markas Besar PBB, New York, AS)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.