JAKARTA, KOMPAS — PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia akan mulai masuk ke bursa saham pada 10 Oktober 2017. Dalam penawaran umum saham perdana atau initial public offering, GMF akan melepas 10,89 miliar lembar saham atau sebesar 30 persen saham kepada investor strategis dan publik.
Direktur Human Capital and Corporate Affairs GMF Harkandri M Dahler mengatakan, dari 30 persen saham itu, sebanyak 10 persen akan ditawarkan kepada investor strategis dan 20 persen lagi akan dipasarkan kepada publik.
”Bahwa secara bisnis, industri maintenance, repair, andoverhaul (MRO) ini sangat menjanjikan dan pantas bagi para investor untuk menaruhkan sahamnya. Karena GMF ini adalah perusahaan bisnis yang sangat secure, padat modal, highskill, dan highlyregulated. Jadi, GMF ini memang layak untuk ke lantai bursa,” tutur Harkandri, di Kantor GMF AeroAsia di kompleks Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, Rabu (20/9).
Harkandri menjelaskan, harga saham yang ditawarkan Rp 390-Rp 510 per lembar saham. GMF menargetkan perolehan dana dari penawaran umum saham perdana sebesar 200 juta-250 juta dollar AS.
”Saat ini pendapatan GMF 70 persen masih berasal dari Garuda (maskapai penerbangan Garuda Indonesia). Ke depan, kami akan ekspansi. Komposisinya mungkin akan berubah. Kami berharap yang non-Garuda lebih besar, menjadi 60 banding 40 (dengan Garuda),” kata Harkandri.
Harkandri menambahkan, dana yang terkumpul dari penawaran saham perdana kepada publik itu akan digunakan untuk ekspansi sebesar 60 persen, operasional perusahaan sebesar 25 persen, dan 15 persen untuk refinancing.
”Dana itu nantinya akan digunakan untuk peningkatan kapasitas di tiap segmen produk melalui perbaikan proses bisnis, perbaruan teknologi, dan skill sumber daya manusia di GMF,” ujar Harkandri. (DD18)