2 Juta Kilogram Beras untuk Rohingya Diberangkatkan
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kapal misi kemanusiaan yang membawa 80 kontainer berisi 2 juta kilogram beras untuk pengungsi Rohingya, Myanmar, diberangkatkan dari Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (21/9).
Kapal berukuran 27.104 gros ton itu diperkirakan tiba di Banglades, Rabu (4/10). Bantuan itu berasal dari masyarakat Indonesia yang dikanalisasi melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT).
”Bantuan ini memperlihatkan bahwa jiwa solidaritas masyarakat Indonesia kepada Rohingya sangat besar melihat waktu pengumpulannya yang kurang dari satu minggu,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat melepas kapal kemanusiaan itu sebagaimana dikutip dari keterangan pers yang diterima harian Kompas.
Khofifah mengatakan, apa yang terjadi di Rakhine State, Myanmar, sudah pasti menggugah hati siapa pun. Kanalisasi bantuan masyarakat melalui ACT dinilai opsi tepat guna menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia yang ingin memberikan bantuan kepada Rohingya, tetapi merasa bingung untuk menyalurkannya.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi Rohingya melalui beberapa tahap pengiriman dan terakhir sebanyak 34.000 kilogram bantuan, yang terdiri dari makanan siap saji, paket bahan kebutuhan pokok, paket keluarga, tangki air, tenda untuk pengungsi, pakaian anak, serta selimut. Bantuan ini, pada 13 September, diangkut menggunakan empat pesawat C-130 Herkules milik TNI AU yang dilepas langsung oleh Presiden.
”Mudah-mudahan bantuan ini dapat meringankan beban pengungsi Rohingya yang berada di Banglades dan perbatasan Myanmar,” tuturnya.
Khofifah mengatakan, secara pribadi dirinya merasa sangat prihatin dengan eksodus Rohingya ke sejumlah negara, termasuk Indonesia. Menurut dia, kekerasan terhadap Rohingya merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa harus turun tangan menyelesaikan permasalahan ini. Terutama untuk membuka isolasi yang dilakukan Myanmar sehingga bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Rakhine State.
Keterangan Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin, 2 juta kilogram beras tersebut berhasil dikumpulkan dalam waktu lima hari. Ia pun sempat tidak percaya dengan besarnya antusiasme masyarakat Indonesia saat donasi dibuka.
Setelah sampai di Banglades, bantuan itu harus menempuh jalan ratusan kilometer lagi untuk sampai ke titik pengungsian. Bantuan ini, menurut Ahyudin, adalah bantuan kedua yang disalurkan ACT kepada etnis Rohingya. Belum lama ini, ACT menyalurkan beras, tepung, minyak, garam, bawang, cabai, dan air mineral lewat perbatasan antara Banglades dan Myanmar. (*/SUT)