Sabtu Pagi, Gempa Vulkanik Terkuat Gegerkan Pos Pemantauan Gunung Agung
Oleh
Angger Putranto
·2 menit baca
KARANGASEM, KOMPAS — Gempa cukup kuat dirasakan warga di sekitar Gunung Agung, Karangasem, Bali, pada Sabtu (23/9) pukul 05.20 Wita. Gempa tersebut sempat menggegerkan petugas dan wartawan yang berada di pos pemantauan.
Kompas yang berada di pos pemantauan merasakan gempa yang cukup kuat tersebut. Kuatnya gempa dengan durasi 20 detik itu membuat orang yang tertidur langsung terbangun. Kepanikan sempat terjadi akibat gempa tersebut.
Petugas yang berjaga bergegas keluar dari ruang monitor. Begitu juga dengan sejumlah wartawan yang sedang tidur. Semua orang bergegas keluar dan melihat ke arah Gunung Agung bersiap-siap menjadi saksi mata jika letusan terjadi.
”Gempa pagi ini berkekuatan 3,5 skala Richter. Ini gempa terkuat sejak Gunung Agung menunjukkan peningkatan aktivitasnya per 14 September lalu,” ujar Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gede Swantika.
Gede mengatakan, gempa terbesar sebelumnya tercatat pada 18 September dengan kekuatan 3,2 skala Richter. Gempa kala itu menjadi penanda peningkatan status Gunung Agung dari Waspada menjadi Siaga. ”Gempa tersebut terjadi akibat dorongan magma dari bawah ke atas. Sejauh ini, gempa pada Sabtu pagi menjadi gempa utama karena menjadi yang paling besar,” ujarnya.
Hingga Sabtu pagi, belum tampak ada aktivitas lain dari Gunung Agung selain gempa vulkanik. Dari Pos Pemantauan Gunung Agung juga tidak terlihat ada hujan abu. Adapun cuaca di sekitar Gunung Agung tampak mendung. Bahkan, ada beberapa daerah di lereng Gunung Agung yang dilaporkan hujan deras.