Antisipasi Gunung Agung, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Disiapkan
Oleh
SIwi Yunita Cahyaningrum
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Jalur penyeberangan Ketapang-Gilimanuk disiapkan guna mengantisipasi penutupan Bandara Ngurah Rai jika terjadi letusan Gunung Agung. Jalur itu menjadi kunci penghubung transportasi darat dari Bali menuju Jawa dan sebaliknya.
Namun, hingga Minggu (24/9) pagi, penyeberangan dari Jawa menuju Bali dan sebaliknya, di pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, masih normal. Tidak terlihat penumpukan penumpang menuju Bali dan sebaliknya. Wisatawan masih banyak terlihat menyeberang ke Bali menggunakan feri. Logistik Badan Nasional Penanggulangan Bencana dari Jawa juga terlihat dikirim dengan truk beriringan ke Bali melalui darat.
Sebastian (40), wisatawan dari Eropa yang hendak bertolak dari Banyuwangi menuju Bali, mengatakan, belum mendapatkan informasi tentang kondisi di Bali terkait dengan kemungkinan erupsi Gunung Agung. Sebastian mengatakan, rombongannya tentu akan memandu ke tempat yang aman. ”Saya belum mendengar. Di Bali tujuan kami ke pantai dan gunung. Sejauh itu aman, kami akan tetap jalan,” katanya.
Elvi Josa, General Manager PT ASDP Ketapang-Gilimanuk, mengatakan, rencana operasional kapal telah disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang atau kendaraan. Namun, untuk saat ini, kondisi penyeberangan masih normal. Tercatat ada 32 kapal yang disediakan pada hari ini.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyatakan siap menampung arus manusia dari Bali terkait ancaman bencana Gunung Agung. Bandara Banyuwangi juga bisa menjadi alternatif pendaratan pesawat jet berbadan kecil.