KARANGASEM, KOMPAS — Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi terus memantau peningkatan aktivitas Gunung Agung. Hasil pemantauan menunjukkan tren terjadinya letusan semakin besar.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani di Pos Pemantauan Gunung Agung, Senin (25/9). ”Saat ini, Gunung Agung sudah dalam status Awas. Kemungkinan besar akan meletus karena belum ada penurunan tren aktivitas Gunung Agung,” ujarnya.
Potensi letusan tersebut, kata Kasbani, terpantau dari peningkatan intensitas gempa dan munculnya asap putih. Kasbani menuturkan, saat ini gempa vulkanik dangkal terus meningkat. Hal itu mengindikasikan pergerakan magma semakin mendekati permukaan.
PVMBG mencatat selama 24 jam pada Kamis (21/9) jumlah gempa vulkanik dangkal mencapai 82 kali. Jumlah tersebut terus meningkat hingga mencapai 119 kali pada Jumat (22/9), 172 kali pada Sabtu (23/9), 350 kali pada Minggu (24/9). Sementara pada Senin (25/9) sejak pukul 00.00 hingga 12.00 tercatat sebanyak 189 kali gempa.
”Namun, saat ini belum terpantau ada gempa tremor (gempa kecil terus-menerus secara berlanjut). Apabila sudah terjadi gempa tremor, magma sudah sangat mendekati permukaan,” katanya.
Jika gempa tremor terjadi, erupsi akan terjadi dalam hitungan menit hingga jam.