10 GM Airnav Indonesia Dikumpulkan Terkait Gunung Agung
Oleh
Maria Clara Wresti
·1 menit baca
SANUR, KOMPAS — Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia mengumpulkan 10 general manager AirNav Indonesia di Bali terkait dengan aktivitas Gunung Agung.
”Hingga saat ini memang belum ada letusan dan belum ditemukan abu vulkanik di ruang udara,” kata Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto, di Sanur, Selasa (26/9).
Dijelaskan Novie, ke-10 general manager itu dikumpulkan untuk menyiapkan segala kemungkinan yang terjadi apabila gunung itu meletus. ”Bandara dan rute alternatif harus disiapkan agar tidak ada pesawat yang berputar-putar karena bandara ditutup,” ujar Novie.
Ke-10 bandara alternatif yang disiapkan adalah Surabaya, Lombok, Jakarta, Solo, Makassar, Ambon, Manado, Kupang, Banyuwangi, dan Balikpapan.
”Bandara Ngurah Rai cukup padat. Tiap jamnya bisa 30 pergerakan pesawat. Ke-10 bandara ini sudah kami hitung cukup untuk menampung pergerakan,” tutur Novie.
Setiap saat, Airnav Indonesia memantau laporan citra satelit yang dikirim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika serta Volcanic Ash Advasory Center di Darwin. Kedua lembaga itu yang melaporkan sebaran abu vulkanik di udara.