logo Kompas.id
UtamaEmpat Bandara Siap Ambil Alih
Iklan

Empat Bandara Siap Ambil Alih

Oleh
· 4 menit baca

SURABAYA, KOMPAS — Empat bandar udara disiapkan menampung pengalihan pendaratan pesawat terbang dari dan menuju ke Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, sehubungan potensi bencana erupsi Gunung Agung. Keempat bandara itu adalah Bandara Juanda (Surabaya), Bandara Lombok (Nusa Tenggara Barat), Bandara Blimbingsari (Banyuwangi), dan Bandara Adi Soemarmo (Solo). Bandara yang memiliki kesamaan spesifikasi dengan Bali, kata Manajer PT Angkasa Pura (AP) I Surabaya Yuwono, di Surabaya, Senin (25/9), adalah Bandara Juanda. Dengan demikian, Juanda disiapkan sebagai bandara pengalihan terpenting. Juanda juga berpengalaman menghadapi penutupan bandara karena semburan debu vulkanik Gunung Raung, Banyuwangi, tahun 2015.Empat pihak dalam pengelolaan layanan penerbangan di industri penerbangan, yakni manajemen bandara, airnav (pengaturan lalu lintas udara), maskapai, dan pihak otoritas yang berwenang, sudah bertemu dan berkoordinasi, termasuk dengan dirjen perhubungan udara. Menurut Yuwono, ancaman yang paling diwaspadai oleh layanan bandara berupa sapuan angin yang membawa debu pembakaran vulkanis (VA). VA bisa membutakan instrumen penerbangan, seperti pengukur kecepatan pesawat, dan membuat bingung pilot. Bahkan, VA yang mengandung magnesium, besi, dan sulfur masuk ke ruangan mesin pesawat dan bisa membuat mesin langsung matiYuwono mengatakan, AP I bisa menerima 12 pesawat mendarat dan parkir di Juanda. Jika pesawat yang menunggu mendarat di Bali ada 16 pesawat, 4 pesawat lainnya akan disalurkan ke tiga bandara lainnya. Prosedur sudah disiapkan dan diketahui keempatnya. Pihak maskapai juga sudah menyiapkan lokasi-lokasi penginapan jika penumpang pada akhirnya harus menginap. Sejumlah koordinasi dengan angkutan alternatif sudah dilakukan. Belum ada tremorIntensitas gempa dari pergerakan magma Gunung Agung, Senin, meningkat. Jumlah gempa pada pukul 00.00-18.00 Wita terdata dari Pos Pemantauan Gunung Agung, Kecamatan Randang, sebanyak 762 kali. Kepulan asap tak terdeteksi karena puncak Gunung Agung tertutup awan. Evakuasi warga terus dilakukan petugas dan relawan. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 57.418 pengungsi yang tersebar di 357 titik lokasi di 9 kabupaten dan kota di Bali. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kasbani (PVMBG) mengatakan, gempa tremor akan menjadi salah satu indikasi akan terjadi erupsi. Hingga kemarin belum terpantau gempa tremor. Jika gempa tremor terjadi, magma sudah sangat mendekati permukaan.Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan, seluruh kemampuan telah dikerahkan untuk menghadapi bencana erupsi. Sebanyak 57 lokasi rumah sakit umum pusat, daerah, dan swasta di Bali harus siap menangani bidang kesehatan."Bencana tak bisa dihindari dan kesiapan ini mulai dua minggu sebelumnya. Masyarakat tak perlu khawatir karena petugas posko dan relawan siap menangani kebencanaan," katanya. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Dewa Indra mengatakan, pada Selasa ini mereka akan memasang lima sirene di lima kawasan rawan bencana. Jaringan komunikasi juga telah terhubung, mulai dari pusat hingga tingkat kepala dusun, lewat aplikasi Whatsapp. Ketika kondisi darurat terjadi, kepala dusun akan memukul kentungan tanda bahaya. Berjalan normalDi luar kawasan bencana, aktivitas pariwisata masih berjalan. Kawasan sekitar Sanur (Denpasar), Pantai Kuta, Nusa Dua, Tanah Lot (Badung), Ubud (Gianyar) tidak terdampak karena masuk zona aman dari bahaya letusan. Informasi tentang potensi erupsi sudah diketahui sebagian wisatawan. Mereka tetap bisa berwisata karena kawasan Denpasar, Gianyar, dan Badung aman dari bencana.Sementara itu, pemerintah sudah bersiaga meski belum terjadi erupsi. Pemerintah pusat sudah menyiapkan dana untuk kebutuhan tanggap darurat.Menurut Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki di kantornya, di Bina Graha, saat ini masih tahap siaga darurat. Pada waktunya, anggaran darurat bencana di APBN akan digunakan. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihaknya telah mengucurkan bantuan untuk evakuasi warga. Bantuan yang sudah diberikan Rp 1 miliar. Bantuan lainnya berupa 640.000 masker, 12.520 matras, 8.400 selimut, dan 50 tenda pengungsi.(DD09/AYS/GER/HRS/WEN/NIT/nik/ody/nta)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000