YOGYAKARTA, KOMPAS — Setiap Selasa Wage, kawasan Malioboro, Yogyakarta, akan terbebas dari aktivitas pedagang kaki lima. Pemerintah Kota Yogyakarta dan paguyuban pedagang di kawasan Malioboro sepakat untuk melaksanakan kegiatan ”Reresik Malioboro” dalam 35 hari sekali.
”Kegiatan ini sudah menjadi kesepakatan bersama sehingga kami pun harus ikut mendukung. Libur satu hari tidak masalah. Kesempatan ini juga bisa kami manfaatkan untuk beristirahat,” kata salah seorang pedagang angkringan di Malioboro, Emen (43), di sela kegiatan Reresik Malioboro, Selasa (26/9).
Selain tidak berjualan, setiap Selasa Wage pedagang kaki lima (PKL) bersama masyarakat dan satuan kerja perangkat daerah bergotong royong membersihkan kawasan Malioboro. Kegiatan kerja bakti dilakukan mulai pukul 05.45 hingga 08.00.
Dukungan tidak hanya datang dari para PKL, kusir andong atau delman dan penarik becak yang biasa mangkal di kawasan Malioboro pun tidak beroperasi dan turut bergabung melakukan kerja bakti.
”Sudah kesepakatan bersama setiap Selasa Wage, Malioboro steril dari andong dan becak. Namun, kami tetap bisa cari penumpang di tempat lain asal tidak di Malioboro,” kata Jumadi (48), kusir andong yang ikut melakukan kerja bakti.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelola Kawasan Malioboro Syarif Teguh mengatakan, Reresik Malioboro bertujuan untuk membersihkan area yang kerap dilewati pedestrian dari sampah. Selain membersihkan sampah, peserta kegiatan juga melakukan penyiraman dan penyemprotan tanaman yang ada di sepanjang Jalan Malioboro.
”Sepanjang hari ini, sekitar 3.000 PKL diliburkan. Kegiatan ini diikuti sekitar 1.458 personel gabungan dari tim UPT dan komunitas masyarakat,” ujar Syarif.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.