logo Kompas.id
UtamaRibuan Ekstasi dan Sabu Disita
Iklan

Ribuan Ekstasi dan Sabu Disita

Oleh
· 3 menit baca

PEKANBARU, KOMPAS — Aparat Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Riau, menggagalkan peredaran 8.000 butir ekstasi dan 3 kilogram sabu dalam dua peristiwa terpisah tetapi saling terkait, Senin (25/9). Seorang tersangka pelaku ditembak di kaki karena mencoba melarikan diri."Tersangka ada dua, Ed dan ADP. Ed kami awasi sejak beberapa minggu lalu. Senin, kami mengikuti pergerakan tersangka dan menangkap Ed di jalan lintas Maredan, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Dari pengembangan kasus itu, kami menangkap ADP di Jalan Sudirman, Pekanbaru," kata Kepala Polresta Pekanbaru Komisaris Besar Susanto di Pekanbaru, Selasa (26/9). Dari Ed didapatkan 3 kg sabu dan 8.000 butir ekstasi, sementara pada ADP ditemukan 3 gram sabu. "ADP melarikan diri saat hendak ditangkap. Petugas terpaksa menembak kakinya," kata Susanto.Namun, polisi belum dapat menangkap pemilik sesungguhnya sabu dan ekstasi itu. Ed hanya kurir dari seseorang di Bengkalis dengan upah Rp 60 juta untuk satu kali pengiriman. ADP adalah kaki tangan pemilik yang menerima barang kiriman dari Ed di Pekanbaru. Menurut pengakuan Ed, dia sudah empat kali melakukan pengiriman. Sebelum penangkapan, Kepala Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Komisaris Deddy Herman mendapat informasi tentang pengiriman narkoba dari Bengkalis. Deddy membentuk tim dan mendapat bantuan dari Polda Riau untuk mencegat pengiriman di jalur lintas Pekanbaru-Siak, Maredan, Pekanbaru. Ditembak mati Kepolisian Resor Kota Besar Medan menembak mati dua pengedar narkotika di Medan, Sumatera Utara, Minggu (24/9). Menurut Kepala Kepolisian Sektor Medan Kota Komisaris Martuasah H Tobing, kedua pengedar, Doni Safrindi (25) dan Rahmat Suhaimi Ananda (24), ditembak karena melawan dan melukai dua petugas dengan pisau. Polisi menyita 3 kg sabu dari pelaku.Kepala Polda Sumut Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw, di Medan, Selasa, mengatakan, dua pengedar itu pemain lama yang membeli sabu di Medan, lalu menjual ke Jambi, Surabaya, dan Makassar. "Mereka merupakan bagian dari jaringan internasional Malaysia-Indonesia. Sabu diperoleh dari bandar di Malaysia," katanya.Saat ini, sebagian besar narkotika di Indonesia masuk dari Malaysia melalui pantai timur Sumut dan Aceh. Paulus meyakini, memutus pengiriman narkotika dari Sumut bisa menekan peredaran narkoba di sejumlah daerah di Indonesia. LexotanDi Sidoarjo, Jawa Timur, polisi juga menangkap dua pengedar sabu dan obat terlarang, Anton (21) dan Agus alias Gendut (24). "Setelah rumah tersangka digeledah, ditemukan 100.000 butir Lexotan," ujar Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Kota Sidoarjo Komisaris Sugeng Purwanto, Selasa.Lexotan yang berbahan aktif bromazepam merupakan obat penenang yang seharusnya didapat dengan resep dokter. Pelaku mengatakan menjual 100.000 butir Lexotan tiap dua bulan. Per 1.000 butir dijual Rp 500.000 kepada pengedar kecil. Selanjutnya, pengedar menjual Rp 1.500- Rp 2.000 per butir kepada konsumen. (SAH/NSA/NIK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000