JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengaku sudah tiga kali menonton film Pengkhianatan G30S PKI. Dia hanya berharap kekejaman serupa tak pernah terulang lagi di Indonesia.
”Nobar itu, nontonnya 4,5 jam. Saya lihat yang ketiga kali jadinya,” ujar Presiden Jokowi seusai memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Minggu (1/10), di lapangan Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta. Wartawan menanyakan kesan Presiden setelah nonton bareng (nobar) film Pengkhianatan G30S PKI, Jumat (29/9), di Markas Korem 061/Suryakencana, Bogor.
Presiden pun mengingatkan, Hari Kesaktian Pancasila semestinya menegaskan supaya kekejaman yang menjadi sejarah kelam Indonesia itu tak lagi terjadi.
”Jangan sampai sejarah kelam, kekejaman PKI itu, terulang kembali. Kedua, pegang teguh Pancasila, jaga kesatuan, jangan beri ruang ideologi-ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila, apalagi memberi ruang terhadap PKI. Tentu tidak,” ujar Presiden.
Posisi pemerintah pun sudah sangat jelas, yakni memegang teguh Ketetapan MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang Pembubaran PKI. Dengan demikian, PKI tetap organisasi terlarang.
”Jelas sekali. Tidak perlu diulang-ulang,” tambah Presiden.
Presiden juga mengajak semua elemen bangsa, termasuk TNI, Polri, dan lembaga pemerintah, untuk bersama-sama bersinergi membangun bangsa dan membuat rakyat tenang, tenteram, dan bersatu padu menghadapi persaingan global.