Badan Ketahanan Pangan Jual Beras Rp 8.000 Per Kilogram
Oleh
Mukhamad Kurniawan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Pertanian melalui Toko Tani Indonesia Badan Ketahanan Pangan menggelar pasar murah di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (4/10). Salah satu komoditas yang dijual adalah beras kualitas medium dengan harga Rp 8.000 per kilogram.
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Agung Hendriadi menyatakan, bukan karena kelangkaan pasokan, pasar murah digelar untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat mendapatkan beras bermutu dengan harga terjangkau. Dia menilai pasokan beras ke pasar induk itu relatif aman. Pada Selasa (3/10), misalnya, jumlah beras masuk dilaporkan 4.204 ton, sementara beras keluar 3.380 ton.
Pernyataan itu berkebalikan dengan pendapat sejumlah pedagang Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Menurut Ketua Umum Koperasi Pedagang Pasar Induk Cipinang Zukifly Rasyid, pasokan beras medium terus berkurang sejak pemberlakuan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) beras per 1 September 2017. Sesuai ketentuan itu, HET beras medium ditetapkan Rp 9.450 per kg dan beras premium Rp 12.800 per kg di daerah sentra, termasuk Pulau Jawa. Kini harga beras di PIBC umumnya lebih dari Rp 9.800 per kg.
”Mayoritas beras yang diperdagangkan saat ini tergolong beras dengan harga premium. Sementara beras dengan harga Rp 9.450 per kg atau lebih murah semakin langka. Beras seharga kurang dari Rp 9.000 per kg bahkan sudah tidak ada di tingkat grosir di PIBC,” kata Zulkifly.
Agung membantah beras langka. Menurut dia, beras masih cukup tersedia di masyarakat. Perkembangan harga beras di PIBC sejak aturan HET beras efektif berlaku pada 18 September 2017 menunjukkan kondisi stabil. Harga beberapa jenis beras seperti setra, muncul III, IR-64 I, dan IR-64 II bahkan turun Rp 25- Rp 75 per kg.
Namun, meski Agung menganggap situasi perberasan aman, PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) melalui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajukan permintaan 75.000 ton beras medium ke Perum Bulog. Tujuannya mengisi kekurangan stok beras medium sekaligus memberi alternatif beras lebih murah ke masyarakat.
Sejumlah pedagang di PIBC menyatakan, dengan harga gabah yang umumnya telah lebih dari Rp 5.000 per kg, sulit mengejar HET beras medium Rp 9.450 per kg. Karena itu, pengusaha penggilingan dan pedagang mengejar beras premium. Sebab, dengan HET Rp 12.800 per kg, penggilingan dan pedagang beras masih memungkinkan mendapatkan keuntungan.