KARANGASEM, KOMPAS — Memasuki hari ke-13 sejak menyandang status Awas, kondisi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, belum mengalami penurunan aktivitas vulkanik. Potensi erupsi masih besar dan sulit diprediksi waktunya. Badan Nasional Penanggulangan Bencana tetap melakukan kesiapsiagaan tertinggi untuk mengantisipasi erupsi.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei saat mengunjungi Posko Pemantauan Gunung Api Agung di Kecamatan Rendang, Selasa (3/10) malam.
Jumlah pengungsi saat ini mencapai 140.000 orang dan tersebar di lebih dari 400 titik di sembilan kabupaten. Berdasarkan penetapan Kawasan Rawan Bencana (KRB) I, II, dan III, total ada 28 desa. Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Karangasem, jumlah penduduk di 28 desa itu hanya 70.000 jiwa.
Willem mengatakan, pihaknya tidak bisa memaksa masyarakat pengungsi dari zona aman untuk kembali ke rumahnya dengan alasan mereka merasa khawatir. Namun, Gubernur Bali Made Mangku Pastika sudah mengimbau supaya mereka kembali ke desanya masing-masing.
”BNBP tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Saat ini sedang dilakukan pendataan pengungsi untuk memetakan masyarakat yang tinggal di KRB dan zona aman,” ujar Willem.
Menurut rencana, pengungsi akan ditempatkan di banjar-banjar, bukan ditenda seperti saat ini supaya mereka merasa lebih nyaman. BNPB menyiapkan dukungan kebutuhan dasar, dari makanan, air bersih, hingga pelayanan kesehatan. Sebagai gambaran, setiap hari disediakan 30 ton beras dan persediaan itu telah disiapkan minimal untuk kebutuhan 30 hari ke depan.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.