logo Kompas.id
UtamaRumah Politisi Golkar Dilempar...
Iklan

Rumah Politisi Golkar Dilempar Molotov

Oleh
· 3 menit baca

PEKANBARU, KOMPAS — Rumah politisi Partai Golkar Riau, Supriati, di Jalan Dwikora, Kelurahan Sukamaju, Kota Pekanbaru, dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal, Selasa (3/10) dini hari. Tak ada kerusakan berarti dalam peristiwa itu. Lemparan botol berisi bensin dengan sumbu kain menyala itu hanya mengenai lantai teras rumah. Aparat Kepolisian Resor Kota Pekanbaru langsung turun ke rumah anggota DPRD Riau tersebut untuk melakukan pemeriksaan. Dari penyisiran polisi, ditemukan sebuah bungkusan plastik berisi sisa bensin di parit di dekat rumah itu. "Tim kami sudah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Nanti kita lihat bagaimana kelanjutannya. Kami juga sudah memeriksa saksi-saksi untuk dimintai keterangan. Belum ada yang dapat diinformasikan saat ini. Yang jelas ada barang bukti pecahan kaca botol dan bahan untuk molotov," kata Kepala Polresta Pekanbaru Komisaris Besar Susanto, Selasa. Pelemparan bom molotov di rumah Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Riau itu disinyalir terkait kegiatan politik. Namun, Supriati menampik dengan mengatakan, dirinya tak punya masalah dengan siapa pun. "Saya tak tahu alasan kejadian ini. Saya merasa tak punya masalah. Di lingkungan ini semua tetangga mengenal saya. Selama beberapa hari ini juga tak ada hal yang aneh di depan rumah," kata Supriati.SubuhPelemparan bom molotov di rumah Supriati awalnya diketahui keponakannya, Romi, yang baru pulang dari shalat Subuh di masjid sekitar pukul 05.30. Pada saat keluar dari rumah sebelum azan Subuh, Romi mengatakan, kondisi di rumah tidak ada masalah. Diperkirakan kejadian berlangsung antara pukul 05.00 dan pukul 05.20. Sepulang dari masjid, Romi mencium bau bensin yang kuat di depan rumah. Dia melihat lantai teras sudah berubah jadi warna kehitaman, bekas terbakar yang memanjang sampai ke dinding rumah. Kusen jendela dan dinding rumah yang bercat putih tampak sedikit terbakar dan berubah warna menjadi hitam. Namun, api sudah tidak ada lagi. Romi kemudian masuk ke rumah dari pintu samping dan membangunkan sepupunya, Nanda. Keduanya kemudian memberi tahu Supriati. Dari pengamatan di lokasi kejadian, lemparan botol berisi bensin bersumbu api itu diduga mengenai lantai teras terlebih dahulu. Pecahan botol dan isinya tersebar memanjang ke arah rumah, tetapi hanya sedikit bensin yang sampai ke dinding. Hal itu ditandai dengan bekas terbakar di daun bunga kertas (bugenvil) dalam pot di sudut luar teras rumah sampai ke dinding. Di bagian tengah teras ada lingkaran hitam permanen yang lebih lebar dibandingkan dengan bagian pangkal dan ujungnya. Sebelumnya, pelemparan bom molotov terjadi di rumah Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Riau Shanti Rahmayanti di Gang Meranti, Jalan Serayu, Pekanbaru, akhir Agustus lalu. Tidak ada korban karena yang terbakar hanya dinding teras. Saat kejadian, Shanti berada di Jakarta. Sampai saat ini motif dan pelaku belum terungkap. (SAH)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000