Indonesia Yakinkan Uni Eropa Percepat Perjanjian CEPA
Oleh
Suhartono
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kunjungan kerja Wakil Presiden Jusuf Kalla ke Brussels, Belgia, Sabtu (6/10), selain akan menghadiri pembukaan Festival Seni Budaya Europalia di Brussels, juga akan mempercepat perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) antara negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa dan Pemerintah RI. Perjanjian kerja sama perdagangan itu akan meningkatkan realisasi investasi antara Indonesia dan UE secara adil.
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat dihubungi pada Jumat malam dari Jakarta membenarkan bahwa selama ini perundingan perjanjian CEPA antara Indonesia dan UE belum banyak memberikan hasil konkret. Selain karena tidak berjalan efektif, hal itu juga karena konsolidasi tim perundingan berubah-ubah sehingga tidak memberikan hasil konkret. ”Tentunya, selain Europalia dan kerja sama ekonomi, juga perjanjian CEPA yang sudah direncanakan tahun ini ditandatangani, tetapi belum juga terealisasi,” ujar Kalla.
Hal senada diungkapkan Koordinator Staf Ahli Wapres Sofjan Wanandi. Sofjan yang akan ikut mendampingi Wapres Kalla hingga Kamis (12/10) mengatakan, perundingan CEPA yang selama ini tertunda-tunda dan tidak selesai-selesai harus dipercepat.
”Pak JK berencana akan bertemu dengan Presiden Dewan Eropa Donald Tusk dan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker di Brussels. Selain membicarakan kerja sama ekonomi Indonesia dengan Uni Eropa, Kalla juga akan menekankan komitmen Indonesia untuk mempercepat perundingan CEPA. Kalau selama ini perundingan dilakukan seperti ini, Indonesia tidak akan jadi-jadi menandatangani perjanjian yang akan memberikan keadilan bagi Indonesia dan Uni Eropa,” kata Sofjan.
Batalnya rencana perundingan CEPA yang akan ditandatangani akhir tahun ini sedang diselesaikan. ”Bagaimana mau ditandatangani kalau perundingnya ganti-ganti, waktunya mundur terus, kapan perjanjian itu bisa ditandatangani. Untuk itulah, Pak JK harus memberikan komitmen dan melakukan konsolidasi ke dalam agar perundingan CEPA bisa segera ditandatangani akhir tahun depan,” kata Sofjan.
Perundingan Indonesia-UE diluncurkan pada 18 Juli 2016 setelah Presiden Joko Widodo dan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mencapai kesepakatan mengenai lingkup perundingan yang dapat mempermudah perdagangan dan investasi Indonesia dan UE.
Sejauh ini, pada 2016, UE merupakan tujuan ekspor dan asal impor nonmigas terbesar ketiga bagi Indonesia dengan nilai masing-masing 14,4 miliar dollar AS dan 10,7 miliar dollar AS. Sementara total perdagangan Indonesia dengan UE mencapai 25,2 miliar dollar AS.
Europalia
Terkait dengan kehadirannya dalam pembukaan Festival Seni Budaya Europalia, Wapres Kalla mengatakan bahwa ia menggantikan Presiden Joko Widodo yang tak bisa hadir memenuhi undangan Raja Belgia Philippe.
”Pameran itu dilakukan oleh Pemerintah Belgia dua tahun sekali dan tahun ini Indonesia yang diundang untuk menggelar acara tersebut. Tempat disediakan oleh Pemerintah Belgia. Kita akan hadirkan ratusan seniman yang akan tampil di enam negara Eropa hingga Januari tahun depan, selain membuka pameran pariwisata dan ekonomi,” tutur Wapres.
Didampingi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Wapres Kalla juga akan bertemu dengan sejumlah menteri ekonomi di Brussels. Dari Brussels, Wapres pada Rabu (11/10) akan melakukan kunjungan kerja ke Inggris. Wapres dijadwalkan menghadiri peringatan 50 tahun ASEAN dalam hubungannya dengan Inggris.