BAGHDAD, KAMIS — Militer Irak mengklaim berhasil mengambil alih sepenuhnya kota Hawija dari cengkeraman milisi Negara Islam di Irak dan Suriah atau NIIS, Kamis (5/10). Hawija adalah benteng terakhir NIIS di Irak. Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan, raihan ini merupakan kemenangan seluruh dunia.
Kota Hawija dan area sekelilingnya direbut pasukan Pemerintah Irak dukungan AS dan kelompok paramiliter Syiah dukungan Iran, Hashed al-Shaabi. Pertempuran masih berlanjut di sisi utara dan timur kota, tempat milisi NIIS saat ini dikepung.
Dengan direbutnya Hawija, yang berlokasi dekat Kirkuk, kota kaya minyak di bawah kontrol Kurdi, satu-satunya area di bawah kontrol NIIS di Irak adalah wilayah sepanjang perbatasan dengan Suriah. Di wilayah ini pun, NIIS terdesak mundur.
Kekuatan NIIS di Irak berkurang drastis terutama setelah pengambilalihan kota Mosul—ibu kota NIIS di Irak dan tempat Pemimpin Abu Bakr al-Baghdadi mendeklarasikan kekhalifahan—oleh pasukan Irak, Juni lalu.
”Saya mengumumkan bebasnya kota Hawija hari ini. Ini tidak semata kemenangan bagi Irak, tetapi juga seluruh dunia,” ujar PM Abadi di Paris, Perancis.
Stasiun televisi Irak menampilkan gambar saat sejumlah anggota pasukan Irak memasang bendera negeri itu di salah satu sudut kota Hawija. Tayangan itu ditampilkan seiring dengan video patroli pasukan Irak menggunakan sebuah mobil di jalanan kota Hawija yang lengang.
Terlihat di sisi kanan dan kiri jalan, mobil-mobil yang hancur atau rusak akibat pertempuran, juga rumah-rumah dan toko-toko rusak dengan lubang-lubang bekas tembakan peluru. Dari pinggiran kota, terlihat asap hitam mengepul. Kepulan itu berasal dari sumur-sumur minyak yang diduga sengaja dibakar para anggota NIIS.
Di luar Irak, NIIS dilaporkan masih menguasai dua kota di Suriah, yakni Raqaq dan Deir Ezzor. Cengkeraman NIIS di Raqqa diklaim oleh pasukan koalisi pimpinan AS dan militer Suriah tinggal 10 persen. Adapun di Deir Ezzor, kekuatan NIIS diklaim tinggal 30 persen.
Dalam pernyataan resminya, Komandan Operasi Gabungan Pasukan Melawan NIIS Letnan Jenderal Abdul Ameer Rasheed Yarallah menyebutkan bahwa pembebasan Hawija dilakukan sejumlah elemen, khususnya militer Irak yang didukung pasukan koalisi pimpinan AS, yakni Divisi Tempur Kesembilan, polisi federal, divisi gerak cepat, serta milisi Hashed al-Shaabi.
Milisi tersebut adalah kelompok paramiliter yang terdiri dari warga Syiah dukungan Iran dan kelompok lain. Menurut Yarallah, sejumlah pertempuran masih berlangsung di utara dan timur Hawija. Pasukan koalisi memastikan kota itu bersih sepenuhnya dari milisi NIIS.
Sengketa di Kirkuk
Setelah Hawija direbut, pasukan Irak akan berhadapan langsung dengan pasukan Peshmerga Kurdi yang mengontrol wilayah Kirkuk. Kirkuk merupakan wilayah multietnis yang diklaim oleh Pemerintah Irak dan Pemerintah Regional Kurdistan.
PM Abadi menyatakan, pihaknya kini akan fokus pada upaya pengambilalihan wilayah perbatasan Irak-Suriah. Di wilayah perbatasan itu, serangan besar akan kembali ditunjukkan militer Irak dengan bantuan sepenuhnya dari pasukan koalisi.
Mengenai situasi dan penanganan di Kirkuk, Abadi memberi sinyal akan lebih menahan diri. Kirkuk termasuk wilayah yang diikutsertakan dalam referendum kemerdekaan Kurdistan Irak, beberapa waktu lalu. Referendum itu dimenangi warga yang pro-kemerdekaan.
”Kami tidak ingin melakukan agresi atau konfrontasi. Namun, otoritas federal harus hadir langsung di wilayah yang tengah bertikai,” ucap Abadi dalam jumpa pers bersama Presiden Perancis Emmanuel Macron.
Macron menawarkan diri menjadi mediator antara Pemerintah Irak dan Pemerintah Regional Kurdistan pascareferendum itu.
Abadi juga menyampaikan kembali tawarannya soal pengelolaan di Kirkuk. Ia menawarkan pengelolaan bersama-sama atas administrasi di Kirkuk terhadap Peshmerga, dengan catatan hal itu di bawah otoritas pemerintah pusat di Baghdad. Kurdistan menguasai Kirkuk tahun 2014 ketika pasukan Irak lari tunggang-langgang akibat serbuan milisi NIIS. (AP/AFP/REUTERS)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.