logo Kompas.id
UtamaPemerintah Optimistis...
Iklan

Pemerintah Optimistis Pariwisata Bali Aman

Oleh
· 3 menit baca

KARANGASEM, KOMPAS — Pemerintah pusat turun tangan mempromosikan Bali tetap aman dikunjungi wisatawan. Pemerintah Indonesia optimistis iklim pariwisata di Bali tak akan terganggu di tengah panjangnya status Awas Gunung Agung. "Kedatangan saya kali ini untuk menunjukkan Bali aman dan nyaman didatangi," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Bali, Kamis (5/10). Hingga Kamis, aktivitas vulkanik Gunung Agung masih tinggi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahkan memperpanjang masa darurat siaga hingga 18 Oktober 2017 atau enam hari lebih lama daripada target sebelumnya.Arief menilai, wajar jika calon wisatawan menunda ataupun membatalkan rencana perjalanan ke Bali dengan alasan keamanan. Fenomena alam di Gunung Agung bisa terjadi di semua daerah yang memiliki gunung api. Erupsi Gunung Raung di Jawa Timur juga bisa berdampak terhadap pariwisata di Bali. "Ada penundaan dan pembatalan kunjungan wisatawan sekitar 20 persen dari rata-rata jumlah kunjungan normal wisatawan ke Bali. Namun, saya tegaskan, Bali aman dikunjungi, kecuali daerah dalam radius 12 kilometer dari puncak," katanya.Saat ini, Kementerian Pariwisata bersama Pemerintah Provinsi Bali dan pemangku kepentingan pariwisata Bali menyiapkan langkah penanganan terpadu. "Kami membentuk Bali Tourism Hospitality. Tugasnya mulai dari memberikan informasi yang benar tentang kondisi Bali, menjamin koneksi transportasi keluar dan masuk Bali, memberikan potongan harga kepada wisatawan, hingga terus mempromosikan Bali sebagai daerah kunjungan wisata unggulan," ujar Arief.Pemilik Grup Hotel Griya Santrian Bali, Ida Bagus Gde Sidharta Putra, mengatakan sudah menerima pembatalan dan penundaan kedatangan dari sejumlah calon tamu hotelnya. Namun, ia menyatakan belum mengetahui secara rinci jumlah tamu yang batal atau menunda kedatangan."Kami pernah mengalami masa sulit, contohnya saat tragedi bom di Bali. Saat itu kedatangan wisatawan dan tingkat hunian hotel menurun," ujarnya. Meski demikian, dia tetap optimistis Bali menjadi favorit wisatawan. Sidharta menyiapkan strategi agar wisatawan tetap datang dan menginap di hotelnya. Salah satunya memberikan layanan tambahan, seperti spa dan makan malam.Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syahbana mengatakan, ujung krisis Gunung Agung masih sulit diprediksi. Kondisi gunung itu masih kritis. Kepala PVMBG Kasbani mengatakan, status Awas Gunung Agung belum berubah. Semua aktivitas masyarakat di zona rawan 9 km dan perluasan sektoral 12 km dari puncak gunung masih belum direkomendasikan. Salah satu contohnya aktivitas di Pura Agung Besakih yang berada di radius 6 km dari puncak gunung.Pada Kamis, Pura Agung Besakih menjadi salah satu tempat upacara keagamaan Purnama Kapat. Menteri Pariwisata dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika hadir. Ratusan warga juga ikut serta dalam upacara yang digelar setahun sekali itu. DiperpanjangKondisi fluktuatif itu mendorong BNPB memperpanjang masa siaga darurat Gunung Agung hingga 18 Oktober 2017. Sebelumnya, masa tanggap darurat ditetapkan sampai 12 Oktober 2017. "Kita menghadapi ketidakpastian. Kewaspadaan harus tetap tinggi," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei.BNPB menyiapkan skenario strategi penanggulangan bencana, yaitu letusan disertai hujan dan letusan tidak disertai hujan. Hingga Oktober, yang jadi acuan adalah letusan tak disertai hujan. Dampak lahar hujan diperkirakan tak akan mencapai radius 12 km dari sumber letusan.Data Satuan Tugas Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Agung hingga Kamis pukul 18.00 Wita, jumlah pengungsi turun dari 150.109 orang menjadi 146.797 orang. Lokasi pengungsian juga berkurang dari 435 titik menjadi 427 titik.Sementara itu, bantuan dari pembaca harian Kompas melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas disalurkan dalam bentuk beragam barang kebutuhan pengungsi. Total nilai bantuan Rp 100 juta. Ketua Forum Komunikasi Daerah Kompas Gramedia Bali Bambang Callitus mengatakan, bantuan itu diberikan kepada pengungsi di GOR Swecapura, Klungkung, dan Lapangan Desa Ulakan, Karangasem. Bantuan diberikan bersama dengan bantuan yang dikumpulkan unit-unit usaha Kompas Gramedia di Bali. (NIK/COK/KRN/CHE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000