Karl-Heinz Riedle, Bundesliga dan Kompetisi bagi Pemain Muda
Oleh
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Legenda sepak bola asal Jerman, Karl-Heinz Riedle, mengunjungi Indonesia dari 7 Oktober sampai 11 Oktober. Di Jakarta, Riedle dijadwalkan melakukan wawancara dengan sejumlah media. Dia datang bersama perwakilan klub sepak bola asal Jerman, yang juga mantan klubnya, Borussia Dortmund.
Kunjungan Riedle dan perwakilan Borussia Dortmund dalam rangka promosi kompetisi Liga Jerman atau Bundesliga dan mendekatkan fans klub Borussia Dortmund di Indonesia. Dalam kunjungannya ke Jakarta, Riedle sempat bicara banyak terkait terkait masa depan sepak bola Indonesia dan pentingnya kompetisi bagi pesepak bola muda.
Karl-Heinz Riedle adalah legenda sepak bola Jerman sekaligus Borussia Dortmund. Bersama tim nasional Jerman, ia telah memenangi sejumlah kejuaraan penting, salah satunya Piala Dunia 1990. Di level klub, prestasinya tak kalah mentereng. Borussia Dortmund dibawanya menjuarai Liga Champions Eropa pada tahun 1997.
Riedle menyampaikan betapa pentingnya sebuah negara memiliki akademi sepak bola bagi pesepak bola muda.
Setelah malang melintang di persepakbolaan Jerman, Riedle menyampaikan betapa pentingnya sebuah negara memiliki akademi sepak bola bagi pesepak bola muda. Hal itu telah dibuktikan tim nasional Jerman yang saat ini dengan skuad yang mayoritas diisi pemain muda keluar sebagai kampiun Piala Konfederasi 2017 di St Petersburg, Rusia.
”Yang harus diperhatikan adalah pembangunan akademi sepak bola usia muda sebagaimana kami lakukan. Indonesia memerlukan dasar yang kuat, di mana bisa diwujudkan dengan kompetisi sepak bola usia belia. Itu mampu menumbuhkan iklim kompetitif pesepak bola,” kata Riedle di Jakarta, Selasa (10/10).
Indonesia memerlukan dasar yang kuat, di mana bisa diwujudkan dengan kompetisi sepak bola usia belia.
Meski dirinya mengaku tidak mengetahui persis sepak bola Indonesia, Riedle mengatakan, Indonesia punya masa depan sepak bola yang cerah. Dirinya optimistis Indonesia akan mampu berbicara banyak di sepak bola.
Terkait peluang pemain dari Benua Asia berkarier di Eropa, Riedle mengatakan, hal itu sangat mungkin bagi Indonesia. Ia mencontohkan bagaimana pemain tim nasional Jepang yang juga penggawa Borussia Dortmund, Shinji Kagawa, mampu meyakinkan publik Jerman bahwa pemain asal Asia tidak bisa dipandang sebelah mata.
Riedle menambahkan, hal itu bisa diraih berkat kerja keras dan disiplin pemain. Ia melihat Shinji Kagawa merupakan pemain yang sangat disiplin, datang tepat waktu, atau hampir tidak pernah mangkir dari latihan. Segala yang dilakukan Shinji Kagawa seharusnya dilakukan pesepak bola profesional.
Shinji Kagawa mampu meyakinkan publik Jerman bahwa pemain asal Asia tidak bisa dipandang sebelah mata.
”Saya sudah mendengar dari Luis Milla (pelatih timnas Indonesia), dia akan coba membawa gaya permainan dan metode pendidikan pemain sebagaimana yang dilakukan di Eropa. Dengan demikian, saya harap suatu saat nanti akan melihat satu atau dua pemain Indonesia bermain di Liga Jerman,” katanya.
Borussia Dortmund tidak menutup kemungkinan untuk mendirikan akademi sepak bola di Indonesia.
Ke depan, Riedle menginginkan kerja sama antara Borussia Dortmund dan Indonesia bisa lebih terjalin lagi. Direktur Manajer Borussia Dortmund di Asia Suresh Letchmanan mengatakan, Borussia Dortmund tidak menutup kemungkinan untuk mendirikan akademi sepak bola di Indonesia. Sebagaimana yang mereka lakukan di Thailand, China, dan Jepang.
”Kami adalah klub yang banyak mencetak pemain dari akademi sendiri. Sebut saja Nuri Sahin dan Mario Goetze. Maka, kami membuka peluang untuk mendirikan akademi sepak bola di Indonesia. Namun, bukan dalam waktu dekat ini,” kata Suresh. (DD10)