Ruas Ekonomi Sumut Kian Kompetitif
Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia Sumatera Utara Eddy Irwansyah mengatakan, ekspor hasil perkebunan Sumut, terutama karet dan sawit yang menjadi tumpuan ekonomi provinsi itu, sangat terbantu dengan adanya jalan tol. Selain akses ke pelabuhan lebih cepat dan biaya logistik lebih murah, pergerakan logistik juga lebih aman. Tol juga mempersingkat akses wisata ke Danau Toba.
Menunggu 33 tahun
Warga Sumut harus menunggu 33 tahun untuk mendapatkan tol baru ini setelah Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) beroperasi tahun 1984. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Sumut-Riau Paul Ames Halomoan Siahaan mengatakan, ruas Tol Medan-Sei Rampah, yang diresmikan Presiden, adalah bagian dari Tol Medan-Tebing Tinggi sepanjang 61,6 km. Ruas itu belum termasuk feeder atau akses menuju jalan bebas hambatan. Apabila dengan feeder, panjangnya menjadi 72 km.
Tol Binjai-Medan terbagi dalam tiga seksi sepanjang 16,73 km. Seksi 2 dan 3 akan diresmikan, sedangkan pada seksi 1 dengan panjang sekitar 5 km, yang menghubungkan Helvetia dengan Tanjung Mulia, pintu masuk Tol Belmera belum rampung akibat masalah lahan. Apabila semua tersambung, panjangnya 112 km.
Tetap semangat
Sementara Seksi 1 Jalan Tol Palembang-Simpang Indralaya (Palindra) sepanjang 7,75 km diresmikan Presiden Joko Widodo pada Kamis (12/10). Jalan Tol Palindra seksi 1 ini membentang antara Palembang dan Pamulutan. Adapun Tol Palindra seluruhnya sepanjang 21,93 km yang merupakan bagian dari jalan tol Trans-Sumatera sepanjang 2.704 km.
Dalam peresmian kemarin, cuaca gerimis, tetapi Presiden tetap berjalan di sekitar pintu tol. Turut mendampingi Presiden antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, dan Direktur Utama PT Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra.
Seusai meresmikan Seksi 1 Jalan Tol Palindra, Presiden mengatakan, keberadaan jalan tol akan memperlancar mobilitas barang dan jasa. Dengan demikian, harga barang bisa semakin murah dan produk Indonesia kian bersaing.
Hingga saat ini, dari 1.850 km ruas tol yang akan dibangun sampai dengan 2019, sepanjang 580 km sudah terbangun. ”Bahkan, beberapa seksi tol di sejumlah provinsi siap untuk diresmikan,” kata Presiden. Adapun untuk Aceh, ujar Presiden, proyek tol akan dibangun pada awal 2018.
Khusus Tol Palembang-Indralaya ini adalah keempat kalinya Presiden datang untuk memantau. Pembangunan ruas tol ini cukup sulit karena dilakukan di atas rawa. Diperlukan metode khusus untuk pembangunannya.