logo Kompas.id
UtamaIran Semakin Solid Hadapi...
Iklan

Iran Semakin Solid Hadapi Tekanan AS

Oleh
· 2 menit baca

TEHERAN, MINGGU — Tekanan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Iran, terkait kesepakatan nuklir tahun 2015, mempertebal soliditas dan persatuan semua elemen di Iran. Presiden Iran Hassan Rouhani juga menegaskan, pihaknya akan terus membangun dan menguji rudal balistik karena itu tak masuk dalam kesepakatan nuklir.Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Sabtu malam atau Minggu (15/10) dini hari WIB, menyatakan, pidato Trump yang memaparkan kebijakan baru terhadap Iran telah melanggar tiga artikel dalam kesepakatan nuklir. Pelanggaran yang dimaksud merujuk pada mandat bahwa negara penanda tangan harus melaksanakan kesepakatan dalam "itikad yang baik", serta Pemerintah dan Kongres AS "menahan diri tidak memperkenalkan atau menjatuhkan" sanksi- sanksi terkait kepada Iran."Saya sudah menulis sembilan surat (kepada Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini) berisi daftar pelanggaran atau penundaan AS dalam menjalankan komitmen sesuai JCPOA (kesepakatan nuklir)," kata Zarif. Ia menyatakan bakal menulis surat baru terkait pidato Trump.Dalam pidatonya Jumat lalu, Trump menyatakan, dirinya menolak menyatakan Iran memenuhi syarat-syarat kesepakatan nuklir, yang dibuat Iran dan enam negara (AS, China, Inggris, Jerman, Perancis, dan Rusia) plus Uni Eropa. Dengan kesepakatan itu, Iran harus menghentikan program senjata nuklir, dengan imbalan dibebaskan dari sanksi- sanksi ekonomi Barat. Namun, Trump menyerukan agar AS menunda pembebasan sanksi bagi Iran. Bola kini di tangan Kongres AS, apakah dalam waktu 60 hari ke depan akan menjatuhkan sanksi kepada Iran atau tidak.Tekanan kepada Iran semakin menguatkan persatuan berbagai kalangan di dalam negeri. Aktivis reformis Mostafa Tajzadeh, yang pernah dipenjara akibat kekacauan setelah terpilihnya kembali Presiden Mahmoud Ahmadinejad tahun 2009, menyerukan sikap bersatu melawan Trump. "Satu negeri, satu pesan: Tidak bagi Trump. Kami semua bersatu padu," tulis Tajzadeh di Twitter.Kebijakan baru AS terhadap Iran diperkirakan juga akan memperkuat posisi kelompok garis keras di negeri itu. "Sesuai kesepakatan, seharusnya kita memperoleh konsesi, bukannya kita yang memberikan konsesi berikutnya," tulis Kayhan, koran kelompok garis keras di Iran."Kami selalu memiliki tekad kuat, dan hari ini kami semakin memiliki tekad kuat itu," kata Presiden Rouhani dalam pidato.Kemarin, Inggris dan Jerman menegaskan tetap berkomitmen dalam kesepakatan nuklir tahun 2015. Hal itu disampaikan juru bicara Kantor Perdana Menteri Inggris setelah PM Inggris Theresa May dan Kanselir Jerman Angela Merkel berbicara melalui telepon. (AP/AFP/REUTERS/SAM)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000