Anies Ajak Jakarta Bersatu
Selama 22 menit, Anies berpidato di hadapan massa yang berkumpul sejak sore. Ada banyak hal yang ia soroti, termasuk ajakan membangun Ibu Kota bersama-sama.
Ditegaskan, ia dan Sandiaga Uno dilantik untuk menaungi semua warga, bukan hanya yang memilih mereka, melainkan juga bagi semua warga Jakarta.
”Ikatan yang kemarin sempat tercerai, mari ikat kembali, mari kita rajut kembali. Mari kita kumpulkan energi yang terserak untuk membangun kota ini bersama-sama,” kata Anies, yang kemudian menggunakan istilah dalam bahasa Batak.
Karena itu, ia juga akan menghidupkan kembali majelis warga. Hal itu untuk mewujudkan pembangunan berasaskan kebersamaan.
Pilkada DKI Jakarta yang akhirnya dimenangi Anies-Sandi sempat diwarnai isu suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA). Kondisi itu mengundang keprihatinan dan kekhawatiran banyak pihak.
Anies menegaskan, Jakarta harus menjadi arena mengaplikasikan semua sila Pancasila. ”Di kota ini, Pancasila harus jadi kenyataan. Setiap silanya harus jadi keseharian,” ujarnya.
Ia juga mengajak warga merayakan persatuan, bukan hanya keragaman. ”Persatuan dan keguyuban harus dipanggungkan,” katanya, yang diterjemahkan dari bahasa Aceh.
Sekat-sekat dalam masyarakat diharapkan musnah, termasuk kesenjangan ekonomi antara kaya dan miskin. Warga bertepuk tangan di tengah pesta rakyat.
Pelantikan
Sebelumnya, Anies dan Sandiaga mengikuti pelantikan di Istana Negara yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo. Tidak ada pesan pidato khusus pada pelantikan yang dihadiri menteri, pejabat daerah, dan unsur pimpinan partai politik itu.
Seusai pelantikan, Anies-Sandi dengan diiringi pendukung dan pejabat Pemprov DKI beriringan menuju Balai Kota. Mereka mengikuti acara serah terima jabatan di Balai Agung. Sebelumnya, mereka disambut warga dalam pesta rakyat.
Serah terima jabatan yang dihadiri Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono dan sejumlah tokoh partai pendukung itu tak dihadiri Djarot Saiful Hidayat.
Djarot dan keluarga berada di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, sehari setelah tak lagi menjabat sebagai gubernur. Ia diwakili pelaksana harian, Sekretaris Daerah Saefullah.
Rapat Paripurna Istimewa DPRD DKI pun batal. Rapat paripurna yang di antaranya diisi pidato politik pertama Anies itu ditunda karena belum dijadwalkan dalam badan musyawarah. Tidak ada alasan pasti penyebab penundaan.
Setelah pelantikan, Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto mengatakan, saat ini Anies-Sandi adalah gubernur-wakil gubernur semua rakyat Jakarta. ”Tentu sebagai pemimpin yang baik harus mengayomi dan menaungi semua pihak, yang memilih ataupun tidak memilih,” katanya.
Mereka juga diminta lebih akomodatif. Tidak hanya memperhatikan kepentingan satu pihak, tetapi juga semua pihak.
Adapun Ketua Dewan Perwakilan Daerah Oesman Sapta Odang menegaskan, konsolidasi setelah pilkada penting untuk menciptakan suasana kondusif. Hanya dengan itu, pemerintah dapat bekerja melaksanakan program pembangunan. Apalagi, permasalahan di Jakarta relatif rumit, pelik, dan berat.
Langsung bekerja
Seusai serah terima jabatan, Anies dalam pidatonya sebagai Gubernur DKI menyatakan, ia akan langsung bekerja. Apalagi, ia dan Sandiaga sudah melakukan persiapan enam bulan.
Sandiaga mengatakan, mereka akan fokus pada empat isu utama yang dinilai telah jadi perhatian publik, yaitu Kartu Jakarta Pintar Plus, program penciptaan lapangan pekerjaan atau OK Oce, kualitas pelayanan publik, dan soal tingginya biaya hidup.
”Pelayanan publik sudah menjadi sorotan masyarakat. Muncul pertanyaan apakah Anies-Sandi dapat mempertahankan pelayanan publik yang sekarang ini telah berjalan dengan baik. Kami akan terus tingkatkan,” kata Sandiaga.
Sandiaga juga mengatakan, pihaknya ingin fokus bekerja pada pembahasan RAPBD 2018 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
Secara khusus, Sumarsono mengatakan, setelah resmi jadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI 2017-2022, tugas Anies-Sandi di antaranya melaksanakan sejumlah program strategis nasional. Itu antara lain persiapan Asian Games 2018, penyelesaian proyek MRT, LRT, dan program lain yang menjadi kewenangan daerah otonom Jakarta.