Satu Keluarga Hilang
Tiga orang dari satu keluarga yang hilang adalah Siful (35); istrinya, Yana (25); dan anak mereka, Faris (5). Rumah yang dihuni keluarga itu tertimbun tanah longsor.
Selain menimbun satu rumah, longsor juga mengubur 2 sapi dan 12 kambing.
Kepala Bidang Kegawatdaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo menyatakan, longsor menimpa dua rumah milik Siful dan Munari. Lokasi kedua rumah tersebut tepat berada di bawah tebing yang longsor.
Kendati rumah milik Munari rusak berat akibat tertimpa material longsor, dirinya beserta enam anggota keluarga selamat karena berhasil melarikan diri.
Menurut Heru, pencarian Siful beserta anak dan istrinya belum membuahkan hasil. Tinggi tumpukan material longsor diperkirakan lebih dari 5 meter.
Camat Sumberbaru Muhammad Yusuf mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 23.00. Tanah longsor terjadi saat hujan deras mengguyur Jember sejak sore.
”Sebagai langkah antisipasi longsor susulan, kami mengungsikan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian. Untuk sementara waktu, 47 jiwa dari 12 keluarga yang rumahnya dekat dengan tebing kami ungsikan di balai desa,” ujar Yusuf.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jember Mahmud Rizal menduga longsor terjadi karena hujan mengikis rekahan-rekahan tanah. Rekahan tanah muncul saat kemarau beberapa bulan terakhir.
120 rumah rusak
Terkait dengan bencana longsor, di Trenggalek, Jawa Timur, pemerintah kabupaten berupaya mempercepat penanganan tanah longsor dan banjir yang menghantam tujuh kecamatan. Bencana alam tidak sampai meminta korban jiwa. Penanganan ditujukan ke Kecamatan Munjungan yang terkena dampak terparah, yakni 120 rumah rusak, jalan antardaerah tertimbun, dan jaringan listrik putus.
Bupati Trenggalek Emil Elestianto yang dihubungi pada Selasa mengatakan, penanganan tanah longsor yang menutup dan memutus jalan antardaerah di Desa Besuki, Kecamatan Munjungan, telah selesai pada Senin malam. Tanah longsor yang sempat menutup jalan lintas selatan di Kecamatan Panggul dan jalan ambles di Desa Cakul, Kecamatan Dongko, juga telah ditangani meski darurat.
Tanah longsor melanda Munjungan, Kampak, Dongko, Panggul, dan Pule. Adapun banjir menerjang Munjungan, Panggul, Pogalan, dan Watulimo.
Di Munjungan, menurut Emil, pemerintah daerah fokus memberikan bantuan pangan dan obat-obatan. Aparatur pemerintah, TNI, dan Polri dikerahkan untuk membantu warga membersihkan dan memperbaiki 120 rumah yang rusak. Tiang listrik yang tumbang hingga sempat menghentikan suplai kepada 600 pelanggan di Munjungan dan Panggul telah diatasi.
Hujan dengan intensitas tinggi juga mengakibatkan jalan penghubung Desa Kaliwangi dan Desa Kaliurip, Kecamatan Purwojati, Banyumas, Jawa Tengah, terputus. (GER/DKA/BRO/SYA)