Tim Gubernur DKI Bantah Panitia Acara Tidak Berkoordinasi
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim Komunikasi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Naufal Firman Yursak membantah sejumlah informasi yang beredar viral di media sosial, Sabtu (21/10), saat kegiatan tea walk Korpri DKI di Gunung Mas, Kabupaten Bogor. Saat itu, beredar informasi bahwa ada penilangan terhadap kendaraan rombongan Gubernur DKI Anies Baswedan di kawasan Puncak.
Naufal menjelaskan, informasi terkait penilangan tersebut tidak benar. Perjalanan Anies dari Jakarta ke kawasan Puncak ataupun sebaliknya dikawal Polres Bogor dan Dinas Perhubungan Bogor. Sabtu pagi, Anies dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno hadir dalam acara jalan santai di kebun teh (tea walk) yang diadakan Korpri DKI. Anies datang didampingi istrinya, Fery Farhati Ganis, sedangkan Sandiaga juga didampingi istrinya, Nur Asia, dan anak bungsunya, Sulaiman.
”Perjalanan dari Gerbang Tol Ciawi sudah dikawal Polres Bogor dan Dishub Bogor. Baik menuju Gunung Mas hingga turun kembali melewati Cibinong, Jawa Barat, rangkaian Gubernur masih dikawal dishub dan kepolisian,” ujar Naufal.
Baik perjalanan menuju Puncak atau turun ke arah Jakarta, rombongan Anies dituding menyebabkan kemacetan parah di area Puncak. Kemacetan parah itu bahkan sampai ke jalan interchange Bogor.
Seusai membuka acara tea walk, Anies meninggalkan kawasan agrowisata Gunung Mas sekitar pukul 10.00. Ia dijadwalkan mengikuti acara reuni Kagama di lapangan Grand Garden Cafe Kebon Raya Bogor.
Baik perjalanan menuju Puncak maupun turun ke arah Jakarta, rombongan Anies dituding menyebabkan kemacetan parah di area Puncak. Kemacetan parah itu bahkan sampai ke jalan interchange Bogor. Selain rombongan Anies, sebanyak 8.016 pegawai negeri sipil juga memenuhi kawasan agrowisata Gunung Mas, Bogor. Mereka menggunakan kendaraan pribadi dan bus.
Sudah bersurat
Naufal juga membantah isu bahwa rombongan Gubernur dan PNS DKI belum berkoordinasi dengan instansi terkait di Kabupaten Bogor. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan sudah bersurat kepada pihak kepolisian terkait kegiatan tea walk tersebut.
Koordinasi itu dikirim melalui surat dengan nomor 5150/1.731-1 tertanggal 10 Oktober 2017 dan dibuat oleh Dinas Perhubungan yang ditandatangani Kepala Dinas Perhubungan DKI Andri Yansyah. Surat ditujukan kepada Kepala Korlantas Polri dengan perihal Permohonan Bantuan Perlintasan VVIP dan Pengaturan Lalu Lintas.
”Tak hanya itu, surat tembusan ke Polres Bogor juga telah dikirim dan diterima pada 12 Oktober atas nama Nurdin,” ucap Naufal.
Lebih lanjut, Naufal menjelaskan bahwa rombongan Gubernur dalam perjalanan menuju dan keluar kawasan Puncak sepenuhnya dipandu oleh petugas pengawalan dari Polres Bogor dan Dinas Perhubungan.
Rombongan juga diarahkan menuju jalur alternatif. Bahkan, rute ditentukan oleh Patwal Polres Bogor, termasuk saat melewati ruas jalan raya Puncak sepanjang lebih kurang 3 kilometer menuju jalur alternatif. Saat keluar dari kawasan Puncak pun, rombongan turun melalui jalur alternatif (bukan melalui jalur utama yang berlaku sistem satu arah) hingga Kota Bogor melalui jalur alternatif Tapos, Ciawi. Naufal menyebutkan, di bagian itulah terjadi miskomunikasi dari jajaran tim pengawalan.
Sebelumnya diberitakan, kemacetan parah terjadi di jalur Puncak saat pelaksanaan acara tea walk Korpri DKI. Kendaraan PNS DKI tertahan lebih dari empat jam di area agrowisata Gunung Mas. Kendaraan mulai keluar dari area itu pukul 11.25. Antrean kendaraan mengular dan baru bisa keluar dari kompleks pukul 16.00. Dari arah berlawanan, terlihat antrean kendaraan yang akan mengarah ke Puncak terjebak kemacetan hingga Tol Sentul Bogor.
Naufal menegaskan, dalam acara bertajuk ”Soliditas dan Solidaritas” anggota Korpri DKI itu, panitia acara sudah berkoordinasi, baik dengan pengelola kawasan maupun kepolisian. Kepadatan di jalur Puncak pada akhir pekan, ditambah dengan adanya perbaikan jalan di beberapa lokasi, dianggap menjadi pemicu kemacetan panjang.
”Pihak penyelenggara rangkaian acara Korpri Provinsi DKI Jakarta memohon maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan di jalur menuju Puncak atau sebaliknya pada Sabtu,” kata Naufal.