MIMIKA, KOMPAS — Aksi penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, kembali berlanjut. Sebuah ambulans milik PT Freeport Indonesia yang mengangkut enam warga sipil diberondong peluru saat melintasi Kampung Utikini pada Selasa (24/10) pukul 07.00 WIT.
Mobil ambulans ini mengangkut seorang ibu yang baru melahirkan bernama Serina Kobogau bersama keluarganya dan tenaga medis dari Tembagapura menuju Rumah Sakit Banti.
Tiga warga sipil terluka dalam insiden ini, yakni Serina yang mengalami luka tembak di paha bagian kanan, dr Rendi, dan Lexi Titalessy sebagai sopir. Rendy dan Lexi terkena serpihan kaca di bagian wajah.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar AM Kamal mengatakan, aparat Kepolisian Sektor Tembagapura baru mendapat laporan terkait aksi penembakan tersebut pada pukul 11.45 WIT.
”Saat melewati Kampung Utikini, ambulans itu ditembaki sebanyak tiga kali. Saat ini, seluruh korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Tembagapura untuk mendapatkan perawatan medis,” kata Kamal.
Ia pun menegaskan, aparat kepolisian mengecam keras aksi penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata di bawah pimpinan Sabinus Waker yang menyerang tenaga medis dan warga sipil.
”Kami telah berkoordinasi dengan Brimob dan TNI untuk mengejar para pelaku penembakan yang berjumlah sekitar 15 orang ini,” ujar Kamal.
Gubernur Papua Lukas Enembe meminta aparat keamanan segera menghentikan aksi penembakan di areal kerja PT Freeport Indonesia di Tembagapura.
”Saya baru mengetahui adanya kelompok kriminal bersenjata di Tembagapura dari media massa. Saya meminta agar aparat keamanan segera menindak tegas kelompok ini karena aksi mereka menimbulkan jatuh korban luka dan meninggal,” tutur Lukas.
Diketahui dari data Bidang Humas Polda Papua, total telah terjadi enam aksi penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata dalam empat hari terakhir di Distrik Tembagapura.
Sebelumnya dua mobil milik PT Freeport ditembaki kelompok kriminal bersenjata di jalan Mil 67 pada Sabtu (21/10) sekitar pukul 08.05 WIT. Akibatnya, salah seorang pengemudi bernama Jamil Lampung mengalami luka akibat terkena serpihan kaca di wajah dan lengan kanan. Sementara pengemudi lainnya, yakni Joe Hatch asal Amerika Serikat, selamat dari insiden itu.
Selanjutnya, dua anggota Brigade Mobil Detasemen B Timika, yakni Brigadir Mufadol dan Bhayangkara Dua Alwin Satuan, tertembak dalam kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata di Gunung Sangker Kalibua, Kampung Utikini, Distrik Tembagapura, Sabtu (21/10) sekitar pukul 12.15 WIT.
Dalam insiden itu, Mufadol mengalami luka tembak di kaki kiri, sedangkan Alwin terkena serpihan peluru di tulang paha bagian kanan, perut, dan kandung kemih.
Penembakan kembali terjadi di Jembatan Utikini, Distrik Tembagapura, Minggu (22/10) sekitar pukul 16.00 WIT. Insiden itu menyebabkan satu anggota Brigade Mobil Detasemen B Timika, Brigadir Satu Berry Pramana Putra, tewas.
Kemudian, empat anggota Brimob Detasemen B Timika kembali diserang kelompok kriminal bersenjata di Kampung Banti, Kabupaten Mimika, Senin (23/10) sekitar pukul 06.00 WIT. Penembakan terjadi ketika anggota tengah mengawal proses evakuasi jenazah Berry Pramana Putra ke Kota Timika.