logo Kompas.id
UtamaPolisi Periksa Kejiwaan Pelaku
Iklan

Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku

Oleh
· 2 menit baca

BANDUNG, KOMPAS — Kepolisian Resor Garut, Jawa Barat, masih memeriksa kondisi kejiwaan CC (27), ibu yang diduga membunuh bayinya sendiri, Muhammad Ismail (3 bulan). Dalam keterangannya kepada polisi, CC mengakui perbuatannya telah menduduki bayinya hingga tewas."Pemeriksaan dilakukan dengan melibatkan psikiater, tetapi hasilnya belum diketahui. Kami masih menyelidiki latar belakang terduga pelaku tega membunuh bayinya sendiri," ujar Kepala Polres Garut Ajun Komisaris Besar Novri Turangga, Rabu (25/10).Peristiwa itu terjadi di rumah terduga pelaku di Desa Sindangpalay, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Senin (23/10). Saat kejadian, suami CC yang juga ayah korban, Enjang (46), tidak berada di rumah.CC diduga membunuh Ismail dengan cara menelungkupkannya di tempat tidur. Terduga pelaku kemudian menaruh bantal di atas kepala bayinya dan menduduki selama satu jam.Meskipun Ismail sempat menangis, CC tidak menghentikan aksinya. Akibatnya, Ismail mengeluarkan darah dari hidung dan meninggal karena tidak bisa bernapas. Setelah itu, terduga pelaku membersihkan darah dan membalikkan posisi bayinya sehingga terlihat seperti sedang tidur.Seusai membunuh bayinya, CC menyerahkan diri ke kantor Kepolisian Sektor Karangpawitan. Polisi, yang kemudian mendatangi rumah CC, menemukan Ismail dalam kondisi tidak bernyawa. Polisi menyita sejumlah barang bukti, seperti selimut, baju bayi, dan bantal.Dimakamkan Setelah divisum, jenazah Ismail dikebumikan di pemakaman umum desa setempat. Suami CC, Enjang, belum dapat memberikan keterangan karena shocked akibat kejadian itu.Enjang tahu anaknya meninggal setelah polisi mendatangi rumahnya, Senin sekitar pukul 16.00. Sebelumnya, ia menganggap anaknya yang terbaring di kamar sedang tertidur.Kasus itu mendapat pendampingan dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Garut. Walaupun diduga sebagai pelaku pembunuhan bayinya, CC tetap dianggap perlu didampingi, terutama terkait psikologisnya."Kasus hukumnya tetap jalan. Kami perlu mendampingi CC untuk menggali lebih dalam alasannya membunuh anak sendiri," ujar Ketua Bidang Advokasi P2TP2A Garut Nitta Wijaya.Nitta mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan CC dan melibatkan psikolog. Namun, belum banyak keterangan yang diperoleh karena terduga pelaku masih tertekan akibat kejadian itu. Menurut Nitta, dari sejumlah kasus pembunuhan bayi yang dilakukan ibunya sendiri, banyak disebabkan faktor ekonomi. Tetapi, terkait kasus CC, dia belum dapat menyimpulkan."Bisa faktor ekonomi, tetapi bisa juga karena kejiwaan dan yang lainnya. Kami masih menanti hasil pemeriksaan kejiwaannya dan terus mendampingi CC agar dia terbuka mengenai alasan berbuat seperti itu," kata Nitta. (TAM)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000