Mapolsek Tembagapura Ditembaki Kelompok Kriminal Bersenjata
Oleh
Fabio Maria Lopes Costa
·3 menit baca
MIMIKA, KOMPAS — Aksi penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata di bawah pimpinan Sabinus Waker di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, berlanjut. Kali ini, kelompok itu melepaskan tembakan ke arah Markas Polsek Tembagapura pada Minggu (29/10) sekitar pukul 14.00 WIT.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura ketika dikonfirmasi menyatakan bahwa insiden tersebut benar terjadi. Ia mengatakan tak ada korban jiwa dalam aksi penembakan ini.
Kelompok tersebut melepaskan lima kali tembakan dari arah barat Mapolsek Tembagapura. Mereka menembak dari atas bukit yang jaraknya sekitar 400 meter dari polsek.
Alarm di pusat Kota Tembagapura langsung dibunyikan setelah insiden penembakan pada pukul 14.20 WIT.
Ahmad menuturkan, alarm di pusat Kota Tembagapura langsung dibunyikan setelah insiden penembakan pada pukul 14.20 WIT.
”Bunyi alarm tersebut sebagai tanda untuk seluruh warga dan para pekerja di areal pertambangan PT Freeport Indonesia di Tembagapura agar tidak keluar rumah,” tuturnya.
Ahmad pun mengungkapkan, dari laporan warga, belasan anggota Sabinus telah mendirikan sejumlah pos di atas bukit di Kampung Utikini.
”Di bawah bukit ini adalah jalan umum yang menghubungkan Tembagapura ke Utikini. Kami telah berkoordinasi dengan pihak TNI untuk mengejar kelompok tersebut,” kata Ahmad.
Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama belum dapat dihubungi terkait insiden penembakan yang masih terjadi di areal Freeport di Tembagapura.
Berulang kali
Data Bidang Humas Polda Papua menyebutkan, total telah terjadi tujuh aksi penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata dalam sepekan terakhir di Distrik Tembagapura.
Sebelumnya, dua mobil milik PT Freeport ditembaki kelompok kriminal bersenjata di jalan Mil 67 pada Sabtu (21/10) sekitar pukul 08.05 WIT. Akibatnya, salah seorang pengemudi bernama Jamil Lampung mengalami luka terkena serpihan kaca di wajah dan lengan kanan. Adapun pengemudi lainnya, yakni Joe Hatch asal Amerika Serikat, selamat dari insiden itu.
Dua anggota Brigade Mobil Detasemen B Timika, yakni Brigadir Mufadol dan Bhayangkara Dua Alwin Satuan, tertembak dalam kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata di Gunung Sangker Kalibua, Kampung Utikini, Distrik Tembagapura, Sabtu (21/10) sekitar pukul 12.15 WIT.
Dalam insiden itu, Mufadol mengalami luka tembak di kaki kiri, sedangkan Alwin terkena serpihan peluru di tulang paha bagian kanan, perut, dan kandung kemih.
Penembakan kembali terjadi di Jembatan Utikini, Distrik Tembagapura, Minggu (22/10) sekitar pukul 16.00 WIT. Insiden itu menyebabkan satu anggota Brigade Mobil Detasemen B Timika bernama Brigadir Satu Berry Pramana Putra tewas.
Kemudian empat anggota Brimob Detasemen B Timika kembali diserang kelompok kriminal bersenjata di Kampung Banti, Kabupaten Mimika, Senin (23/10) sekitar pukul 06.00 WIT. Penembakan terjadi ketika anggota tengah mengawal proses evakuasi jenazah Brigadir Satu Berry Pramana Putra ke Kota Timika.
Terakhir, sebuah ambulans milik PT Freeport Indonesia yang mengangkut enam warga sipil diberondong oleh kelompok kriminal bersenjata saat melintasi Kampung Utikini, Selasa (24/10) pukul 07.00 WIT.
Ambulans ini mengangkut seorang ibu yang baru melahirkan bernama Serina Kobogau bersama keluarganya dari Tembagapura menuju Rumah Sakit Banti.
Tiga warga sipil terluka dalam insiden ini, yakni Serina yang mengalami luka tembak di paha bagian kanan, dr Rendi dan Lexi Titalessy, sopir. Rendi dan Lexi terkena serpihan kaca di bagian wajah.