BUKITTINGGI, KOMPAS — Kebakaran besar terjadi di dua tempat terpisah, Senin (30/10), yakni Pasar Atas di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, dan Pasar Inpres Serui di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua. Dalam kejadian itu, hampir semua kios yang ada di pasar habis terbakar.
Di Bukittinggi, kebakaran terjadi mulai sekitar pukul 05.30 atau beberapa saat sebelum pasar buka. Pasar tiga lantai itu menjual kain, pakaian jadi, kerajinan, dan berbagai barang keperluan rumah tangga.
Kepala Kepolisian Resor Bukittinggi Ajun Komisaris Besar Arly Jembar Jumhana, di lokasi kejadian, mengatakan, kerugian akibat kebakaran tersebut sekitar Rp 1,5 triliun. Wali Kota Bukittinggi M Ramlan Nurmatias juga memperkirakan jumlah kerugian sebesar itu.
Kerugian Rp 1,5 triliun
Arly mengatakan, polisi sudah meminta keterangan 10 orang saksi. Berdasarkan keterangan para saksi, pagi itu terlihat percikan api disusul ledakan dari transformator (trafo) di salah satu toko di blok C lantai dua.
Setelah itu, api merambat lewat kabel, membakar gardu, dan gardu meledak. Saat mereka berusaha memadamkan api di blok C, api merambat lagi lewat kabel hingga ke blok B dan meledakkan gardu di sana. Setelah itu, api berkobar sangat hebat.
Api baru bisa dipadamkan 5 jam kemudian atau sekitar pukul 11.00 setelah dikerahkan 22 mobil pemadam kebakaran yang berasal dari Kota Bukittinggi dan kabupaten/kota di sekitarnya, seperti Agam, Payakumbuh, Limapuluh Kota, Tanah Datar, Padang Panjang, Solok, Sawahlunto, dan Padang.
”Tidak ada korban jiwa, tetapi kebakaran membuat hampir 600 kios terbakar,” kata Arly.
200 kios ludes
Secara terpisah, kebakaran besar juga terjadi di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, yang menghanguskan sekitar 200 kios di bangunan sementara Pasar Inpres Serui di Kelurahan Serui Jaya, Kabupaten Kepulauan Yapen, Senin subuh.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, di Jayapura, mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Penyebab kebakaran dan nilai kerugian masih dalam penyelidikan.
Kebakaran berlangsung sekitar 2 jam. Api padam sekitar pukul 07.00 ketika sebagian besar toko sudah habis terbakar.
Ahmad mengatakan, kobaran api sulit dipadamkan karena hanya tersedia satu unit mobil pemadam kebakaran. Selain itu, embusan angin kencang dan sulitnya mencari sumber air juga menjadi penyebab kobaran api sulit ditaklukkan.