Reformasi Bertiup Kencang, Tiga Stadion di Saudi Siapkan Fasilitas bagi Perempuan
Oleh
BENNY DWI KOESTANTO
·3 menit baca
RIYADH, MINGGU — Kerajaan Arab Saudi bakal mengizinkan kaum perempuan negeri itu menonton pertandingan olahraga secara langsung di stadion mulai tahun depan. Tiga stadion di tiga kota, yakni Riyadh, Jeddah, dan Dammam, siap dibuka bagi para perempuan. Gebrakan ini menjadi lanjutan program reformasi kerajaan bagi warga di negeri tersebut.
Pengumuman perihal dibukanya akses perempuan ke ruang publik, khususnya stadion olahraga, diumumkan kepada publik pada Minggu (29/10). Pengumuman itu seiring dengan reformasi ambisius yang digerakkan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman.
Bulan lalu, Arab Saudi mengumumkan, mulai Juni tahun depan perempuan di negeri mereka diperbolehkan menyetir kendaraan. Sebelumnya, Arab Saudi merupakan satu-satunya negara di dunia yang melarang perempuan menyetir kendaraan.
Arab Saudi selama ini terkenal dengan pendekatan ultrakonservatif dalam aturan, termasuk larangan-larangan keras terhadap perempuan. Sudah relatif lama perempuan di negeri itu dilarang masuk ke stadion olahraga. Hanya warga laki-laki yang diperbolehkan menonton pertandingan olahraga secara langsung di stadion.
Dua tahun lalu, seorang perempuan Saudi ditangkap ketika menyaksikan laga sepak bola di Stadion Al-Jawhara, Jeddah. Saat itu, polisi yang dikutip media setempat mengatakan, perempuan itu berusaha menyembunyikan identitasnya dengan memakai celana panjang, baju lengan panjang, topi, dan kacamata.
Terkait keputusan membuka akses perempuan di stadion, Arab Saudi akan melengkapi aneka fasilitas di kompleks stadion, antara lain, meliputi restoran, kafe, dan layar video. ”Telah dilakukan persiapan di tiga stadion di kota Riyadh, Jeddah, dan Damman agar siap mengakomodasi layanan bagi keluarga-keluarga mulai awal tahun 2018,” demikian Otoritas Olahraga Umum Arab Saudi melalui Twitter.
Dengan kebijakan baru itu, awal tahun depan akan menjadi kali pertama di negeri itu kaum perempuan dapat masuk ke stadion untuk menonton laga olahraga, bersama-sama kaum pria.
Sebelum menjadi kebijakan resmi dan diumumkan, sebulan lalu telah diadakan semacam uji coba terkait hal itu. Waktu itu, ratusan perempuan diizinkan masuk ke sebuah stadion di kota Riyadh. Di stadion yang sering digunakan menggelar laga sepak bola itu, para perempuan ikut merayakan acara peringatan hari nasional Arab Saudi.
Merujuk pada sistem perwalian di Arab Saudi, perempuan di negeri itu harus mendapat izin dari pria anggota keluarga untuk beraktivitas atau mengikuti kegiatan, seperti belajar, bepergian, dan aktivitas-aktivitas lainnya. Pria anggota keluarga yang dimaksud, yakni ayah, suami, atau saudara laki-laki.
Namun, di bawah kendali Pangeran Mohammed, Arab Saudi ingin mereformasi melalui pelonggaran-pelonggaran aturan. Hal itu seiring penerapan Visi Arab Saudi 2030, yang mencakup reformasi di bidang sosial dan ekonomi, sebagai antisipasi setelah era minyak bumi sebagai sumber utama pendapatan negeri itu.
Kerajaan Arab Saudi juga diharapkan akan meniadakan aturan larangan bagi perempuan untuk pergi ke ruang publik dan memperbolehkan kaum perempuan dan laki-laki berada dalam satu acara perayaan tertentu. Selama ini ada ruang pemisahan yang jelas antara perempuan dan laki-laki di ruang publik.
”Awalnya perempuan boleh menyetir, kini soal boleh ke stadion, lalu apa lagi, ya? Apakah boleh pergi ke kelab malam?” kata seorang warga melalui Twitter, bernada kaget tetapi semringah terkait reformasi saat ini.
Berbagai program reformasi Pangeran Mohammed diperkirakan menghadapi penentangan kelompok konservatif. Namun, sejauh ini belum terungkap ke publik suara penentangan mereka.
(AP/AFP/REUTERS)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.