Mangkrak 22 Tahun, Jalan Tol Becakayu Beroperasi Jumat
Oleh
HARRY SUSILO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Setelah mangkrak 22 tahun, penantian terhadap terwujudnya Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau Becakayu akhirnya terjawab. Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan meresmikan pengoperasian Tol Becakayu Seksi 1B dan 1C yang terbentang dari Cipinang Melayu, Jakarta Timur, ke Jakasampurna, Bekasi, pada Jumat (3/11).
”Setelah diresmikan Pak Presiden besok (Jumat), Tol Becakayu bisa langsung diuji coba oleh masyarakat umum,” ujar Herarto Startiono, Pimpinan Proyek Jalan Tol Becakayu dari PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, Kamis (2/11). PT Kresna Kusuma Dyandra Marga merupakan anak perusahaan Waskita Karya.
Menurut Herarto, uji coba Tol Becakayu Seksi 1 berlangsung selama 3-7 hari dan ditujukan hanya untuk kendaraan roda empat golongan I sebelum nantinya dioperasikan dengan pemberlakuan transaksi nontunai. ”Akan dikaji dulu manajemen traffic (lalu lintas)-nya. Setelah itu langsung beroperasi,” ucap Herarto.
Jalan Tol Becakayu Seksi 1 terbentang sepanjang 11,5 kilometer mulai dari Kampung Melayu-Cawang-Cipinang Melayu-Jakasampurna. Namun, ruas tol yang siap dioperasikan adalah Seksi 1B dan Seksi 1C, yakni dari Cipinang Melayu hingga Jakasampurna sepanjang 8,26 km.
Herarto menjelaskan, jaringan Jalan Tol Becakayu nantinya membentang sepanjang 23 km dari Kampung Melayu hingga Tambun, Kabupaten Bekasi. Proyek senilai Rp 13,7 triliun ini terbagi menjadi tiga seksi, yakni Kampung Melayu-Jakasampurna (Seksi 1) sepanjang 11,5 km, Jakasampurna-Persimpangan Jalan Ahmad Yani sepanjang 4,5 km (Seksi 2), dan Persimpangan Jalan Ahmad Yani menuju Tambun sepanjang sekitar 7 kilometer.
Sebelum dioperasikan, konstruksi Tol Becakayu yang berada di sisi Kalimalang tersebut sempat mangkrak selama 22 tahun. Proyek itu dimulai sejak masa kepemimpinan Presiden Soeharto pada 1995. Namun, pembangunannya terhenti akibat imbas krisis moneter yang melanda Indonesia pada 1998.
Setelah PT KKDM diambil alih PT Waskita Karya pada Oktober 2014, proyek Tol Becakayu ini menemui titik terang. Proyek Tol Becakayu mulai berlanjut pada Februari 2015 dengan terbitnya surat izin mulai kerja. ”Sesuai instruksi Pak Presiden Jokowi, proyek-proyek yang tadinya mangkrak seperti Tol Becakayu diminta untuk segera dirampungkan karena demi kepentingan masyarakat luas,” kata Herarto mengisahkan.
Herarto menambahkan, Tol Becakayu Seksi 2 mulai dikerjakan secara simultan seiring rampungnya ruas Tol Becakayu Seksi 1. Setelah itu, proyek kembali dilanjutkan untuk seksi 3 dari persimpangan Jalan Ahmad Yani hingga Tambun. Keseluruhan proyek ini ditargetkan rampung pada 2020. ”Jalan tol Becakayu ini berada di atas Kalimalang dan bersisian dengan Jalan Tol Jakarta Cikampek,” ungkap Herarto.
Keberadaan Tol Becakayu diharapkan dapat memecah kemacetan di ruas Jalan Kalimalang serta mengurangi kepadatan kendaraan Tol Jakarta-Cikampek. Tol Becakayu ini nantinya akan terkoneksi dengan Tol Wiyoto Wiyono dan Jalan Lingkar Luar Jakarta (JORR). Indra (22), Warga Cikunir, Bekasi, berharap pengoperasian Tol Becakayu dapat memangkas waktu perjalanan dari Bekasi ke Jakarta dan sebaliknya.
”Semoga Kalimalang juga enggak macet lagi karena sebagian mobil, kan, lewat Becakayu,” kata Indra yang sehari-hari bekerja menggunakan sepeda motor melintasi Jalan Raya Kalimalang.
Pada Kamis (2/11) sore, aparat kepolisian berkumpul di Jakasampurna, Kota Bekasi, dalam rangka gladi resik pengamanan peresmian Tol Becakayu oleh Presiden Jokowi. Seusai gladi resik, Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Hero Henrianto Bachtiar mengungkapkan, terdapat 15 titik di sepanjang Jalan Raya Kalimalang yang akan dijaga polisi terkait peresmian Tol Becakayu.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana mengakui, ada kemungkinan untuk memberlakukan buka-tutup ruas Tol Becakayu menuju Jalan Kalimalang jika saat uji coba terlalu banyak mobil yang berada di Tol Becakayu. ”Yang jelas sifatnya situasional. Kalau macet, ya, akan ada rekayasa lalu lintas,” ucap Yayan.