Kendaraan Petani Mahesa Siap Diproduksi Massal

KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA

Sukiat, pemilik Kiat Motor dan penggagas kendaraan Kiat Mahesa Nusantara, bersama prototipe Kiat Mahesa Nusantara jenis kabin ganda di bengkel Kiat Motor di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (3/11).

KLATEN, KOMPAS — Kiat Motor menargetkan sudah mulai memproduksi secara massal kendaraan pedesaaan Kiat Mahesa Nusantara pada Mei 2018. Kendaraan multifungsi tersebut dirancang khusus untuk membantu pekerjaan petani.

”Targetnya, Agustus 2018 sudah bisa dipasarkan. Kalau tidak ada halangan, semua lancar, proses produksi massal mulai Mei 2018,” ujar Sukiat, pemilik Kiat Motor dan penggagas kendaraan Kiat Mahesa Nusantara, di Klaten, Jawa Tengah,  Jumat (3/11).

Sukiat mengatakan, tiga model purwarupa (prototipe) kendaraan Mahesa yang merupakan singkatan dari Moda Angkutan Hemat Pedesaan telah selesai dikerjakan. Ketiga model itu ialah jenis kendaraan kabin ganda, model kabin tunggal, dan model kendaraan yang dilengkapi mesin penggiling padi. Ketiganya dibekali mesin diesel berkapasitas 650 cc yang bisa melaju dengan kecepatan 55 kilometer per jam.

”Kendaraan ini bukan dirancang untuk kebut-kebutan, tetapi untuk membantu pekerjaan petani di sawah, misalnya mengangkut gabah atau menggiling padi,” ujarnya.

KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA

Prototipe kendaraan Kiat Mahesa Nusantara jenis kabin tungal (merah) dan kendaraan yang dilengkapi mesin penggiling padi (putih) di bengkel Kiat Motor di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (3/11).

Untuk jenis kendaraan kabin ganda menurut rencana dipasarkan dengan harga Rp 70 juta, model kabin tunggal seharga Rp 60 juta, dan kendaraan yang dipasangi mesin penggilingan padi dijual Rp 50 juta. Kendaraan itu masing-masing memiliki dimensi mungil yang lebih kecil dibandingkan kendaraan pikap buatan pabrikan otomotif besar.

Menghidupkan pompa

Kendaraan ini juga dirancang khusus bisa untuk menghidupkan genset ataupun mesin pompa air yang dibutuhkan petani untuk mengairi sawah saat musim kemarau. Produksi Mahesa menurut rencana dilakukan di fasilitas bengkel Kiat Motor di Klaten. Sukiat menolak Mahesa disebut mobil karena kendaraan ini bukan dirancang untuk menyamai mobil buatan pabrikan besar dunia.

KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA

Tiga prototipe kendaraan Kiat Mahesa Nusantara di bengkel Kiat Motor di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (3/11).

Menurut Sukiat, untuk memproduksi Mahesa, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Institut Otomotif Indonesia dan beberapa pemasok komponen kendaraan yang semuanya industri lokal. Untuk mesin, misalnya, akan dipasok oleh produsen traktor pertanian merek Quick, yaitu CV Karya Hidup Sentosa.

Pihaknya berharap, pemerintah membantu produksi kendaraan pedesaan ini melalui kemudahan regulasi dan keringanan pajak.